Rangkap Jabatan

Erick Thohir: Tak Soal Rangkap Jabatan yang Penting Hasilnya Baik

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengaku dirinya memilih untuk fokus dengan tugasnya ketimbang membahas rangkap jabatan.

Featured-Image
Ketua umum PSSI Erick Thohir bersama Presiden Joko Widodo saat menyaksikan laga Timnas Indonesia Vs Argentina. (Foto: IG/erickthohir)

bakabar.com, JAKARTA - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengaku dirinya memilih untuk fokus dengan tugasnya ketimbang membahas kansnya merangkap jabatan.

Sebagaimana diketahui, selain menjabat sebagai Ketua Umum PSSI, Erick sejatinya juga menjabat sebagai Menteri BUMN juga kerap diisukan sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres).

"Saya berprinsip, saya kerja di depan mata saja dan kontrak saya dengan PSSI itu diamanahkan sampai 2027. Itu saja konteksnya," ujar Erick di Mall Casablanca, Sabtu (15/7).

Baca Juga: Erick Thohir Bakar Semangat Skuat Garuda Jelang Lawan Argentina

Erick juga tak ambil pusing ketika ditanya mampukah dirinya menjalankan tugas sembari merangkap jabatan di PSSI, BUMN dan sebagai Wakil Presiden.

"Yang pasti saya sampaikan bahwa kalau kita ingin sukses, kita perlu punya tim yang kuat seperti di Asean Games dan di Kementrian BUMN," tukasnya.

"Nah artinya apa rangkapan jabatan ini bukan sesuatu yang tak boleh, toh menteri lain juga banyak yang menjadi pimpinan olahraga seperti Pak Airlangga yang jadi pemimpin Wushu dan Pak Basuki yang jadi pemimpin dayung. Tidak apa-apa selama hasilnya baik," lanjutnya.

Baca Juga: Erick Thohir Dorong Klub Sepak Bola Indonesia Punya Sister Klub

Ia mengatakan bahwa merangkap jabatan sembari menjadi pemimpin cabang olahraga itu hal yang biasa selama orang tersebut mencintai cabang olahraga tersebut.

"Kalau ditanya misalnya Pak Erick mengerti apa soal sepak bola, saya kan sudah di Persija dari tahun 2000, di tahun 2007 di Persib. Jadi bukan pencitraan," sebutnya.

"Saya sangat terbuka, apa saya di BUMN, apakah saya di PSSI. Sepak bola adalah penugasaan bapak Presiden yang di konotasikan, oh sepak bola disanksi karena ada intervensi dari pemerintah. Yang nama pembangunan olahraga nasional tidak mungkin tanpa peran pemerintah," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner