bakabar.com, JAKARTA - FIFA resmi menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah dari gelaran Piala Dunia U17 yang rencana bakal berlangsung sejak 10 November hingga 2 Desember mendatang.
Soal tanggal penyelenggaraan, diketahui pada tanggal 15 November, Indonesia sendiri akan mengadakan hajat besar yakni penyelenggaraan konser band ternama asal Inggris Coldplay yang rencananya bakal digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta. Artinya, akan ada bentrokan tanggal penyelenggaraan dari dua event akbar tersebut.
Namun, Ketua umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir dalam konferensi pers yang berlangsung Sabtu (24/6) engga menjawab secara pasti solusi apa yang bisa diberikan.
Sebab menurutnya, hal ini harus dibicarakan lebih dulu secara bersama-sama untuk menemukan solusi terbaik. Karena baginya, kedua event ini sama-sama bagus untuk digelar di Indonesia.
"Tentu hari ini prescon untuk sepakbola, bukan Coldplay. Jadi saya tidak bisa menyatakan apakah Coldplay itu mundur atau tetap, pasti itu yang harus kita carikan solusi," jelas Erick
"Kita duduk bersama mencari solusi. Karena dua-duanya event bagus untuk Indonesia. Jangan juga kita sentral ego, bahwa ini yang benar, yang lain harus ngalah. Tidak. Kita cari solusi," sambungnya.
Akan tetapi, dirinya juga menegaskan akan kembali mengatur agenda-agenda resmi Timnas sehingga bisa lebih gampang untuk mengatur penggunaan lapangan yang diperuntukan kepada kepentingan Timnas.
"Tapi saya harap memang, ketika ada FIFA Matchday, saya berharap ke depan, lapangan utama Timnas harus siap. Karena itu kalender resmi. Ini saja yang saya mohon, harus sama-sama. Makanya saya atur kalender itu dari bulan November tidak lagi untuk FIFA Matchday itu harus menjadi kalender utama," tukas Erick.
Sementara itu, untuk stadion yang bakal digunakan sebagai venue dari gelaran Piala dunia U17, Erick belum memastikan.
"Khususnya untuk lapangan, tentu FIFA akan mengirim tim untuk mengecek kembali. Tentu standar dari Piala Dunia U20 dan U17 bisa berbeda. Kita tunggu saja seperti apa yang yang diinginkan oleh FIFA. Lapangan mana, kondisi seperti apa, kita tunggu dulu. Daripada saya salah mengucap tahu-tahunya tidak sesuai ekspektasi.," terang Erick.
"Saya tidak mau terlalu dini, yang mana dan kenapa, saya tidak mau terjebak polemik itu. Yang penting kita mengharapkan mereka hadir mengecek, mana yang sesuai dengan standar mereka. Kalaupun di lapangan yang berbeda pun, mungkin ada upgrade, renovasi sedikit," Erick menambahkan.
"Alhamdulillah Indonesia juga punya lapangan yang besar sekarang, ada Gelora Bung Tomo (GBT), ada JIS (Jakarta International Stadium), nanti kita lihat standarnya sesuai tidak. Kalau ada kekurangan, tentu kita harus samakan standarnya. Kalau ada opsi, jadi hal positif buat saya,"
Kemudian kata Erick, kebetulan pemerintah Indonesia sedang renovasi 22 stadion. Rencananya akhir tahun ini ada dana sekitar 400 milyar-an yang bakal dikucurkan pemerintah untuk keperluan merenovasi stadion.
Sementara di tahun depannya kata Erick, ada sekitar 1,5 triliun. Untuk stadion mana yang didahulukan, Erick meminta untuk dilihat saja secara bertahap.