bakabar.com, JAKARTA – Aksi kerusuhan diwarnai anarkis terjadi di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, Minggu (13/11). Akibat dari peristiwa tersebut sebanyak empat warga sipil dilaporkan hilang.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal mengatakan hal tersebut terungkap berdasarkan laporan yang diterimanya mengenai seorang ibu bersama dua anaknya dan seorang lainnya yang dilaporkan hilang.
Baca Juga: Tangkap Terduga Teroris, Densus 88 Sita Buku dan Kaset tentang Jihad
Muasal Persoalan
“Aksi pembakaran diawali kasus kecelakaan lalu lintas yang menewaskan bocah berusia lima tahun yakni Noldi Goo (5 th) akibat ditabrak truk,” katanya seperti dilansir Antara, Senin (14/11).
Akibat peristiwa tersebut, massa sempat melakukan pembakaran di sejumlah titik termasuk di antaranya kantor pemerintahan dan rumah warga.
Bahkan, Minggu dini hari massa masih melakukan pelemparan batu dan anak panah ke petugas yang berjaga-jaga. Kondisi tersebut yang membuat petugas membalas dengan mengeluarkan tembakan peringatan untuk menghalau massa agar tidak mendekat ke arah petugas.
Baca Juga: Satu Pekerja Bangunan Tewas usai Diserang Sekelompok Warga Sipil di Papua
Akibat aktivitas pelemparan batu tersebut setidaknya tiga orang dinyatakan terluka, dua di antaranya anggota Polres Dogiyai.
“Belum bisa dipastikan berapa kerugian akibat amuk massa karena rumah warga yang dibakar sekitar 80-an rumah petak dan dua truk,” ujar Kamal.
Kondisi Terkini
Ia menambahkan saat ini situasi di Kabupaten Dogiyai berangsur kondusif. Meski begitu, sejumlah anggota disiagakan di sejumlah wilayah yang dianggap rawan.
Sebanyak dua pleton Brimob dari Nabire sudah dikerahkan ke Dogiyai untuk memperkuat aparat keamanan yang ada di wilayah itu.
“Mudah-mudahan kondisi keamanan kembali kondusif sehingga aktivitas masyarakat kembali normal,” pungkasnya.