bakabar.com, JAKARTA - Ketua Umum PSSI yang juga Menteri BUMN, Erick Thohir dinilai meraup keuntungan dengan lonjakan popularitas dan elektabilitas yang meroket imbas gelaran Piala Dunia U-20 dibatalkan.
“Erick mendapat persepsi positif oleh sebagian masyarakat. Persepsi seperti itu tentunya dapat meningkatkan popularitas dan elektoral Erick," kata pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga seperti dikutip Antara, Senin (3/4).
Baca Juga: Alasan Piala Dunia U-20 Batal, Erick Thohir: Standarisasi Keamanan!
Ia mengungkapkan potret Erick Thohir yang mengupayakan untuk melobi FIFA agar Indonesia tetap menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 mendapatkan sorotan masyarakat.
Maka perhatian masyarakat memperkokoh posisi Erick Thohir menjadi calon Wakil Presiden yang bakal terjun gelanggang di Pilpres 2024.
Hal ini terpotret dalam survei terbaru Indo Barometer yang menyebutkan Erick Thohir merupakan cawapres favorit pilihan masyarakat.
Maka Erick mendapatkan elektabilitas tertinggi sebagai cawapres dibandingkan figur lain yang telah berkiprah lebih lama dibandingkan Erick Thohir.
Elektabilitas Erick tercatat sekitar 22,9 persen dan berada di posisi puncak sebagai cawapres unggulan. Kemudian disusul Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar.
Baca Juga: Piala Dunia U-20 Batal di Indonesia, Erick Thohir: Saya Sudah Berjuang Maksimal!
Lalu ia menilai kiprah Erick Thohir juga telah disoroti sebelum masuk ke pemerintahan. Sebab Erick Thohir merupakan orang Asia pertama yang mampu membeli saham mayoritas salah satu klub sepak bola terbesar di dunia yakni Inter Milan FC.
Terlebih ia didapuk sebagai Presiden Inter Milan FC. Selanjutnya ia menjadi sosok yang berkontribusi menyukseskan Asian Games 2018 sehingga nama Indonesia harum di pentas dunia.
Erick Thohir juga pemimpin yang mengantarkan Presiden Jokowi untuk memimpin Indonesia di periode kedua. Kala itu, ia merupakan Ketua TKN Jokowi – Ma’ruf di Pilpres 2019. Atas keberhasilan nya ia diberikan amanah oleh Presiden Jokowi sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).