Ekspor Nikel Ilegal

Ekspor Gelap Nikel Kalsel Bikin Tekor Ribuan Triliun!

Dampak ekspor nikel ilegal dari Kalimantan Selatan ke China tak main-main. Negara merugi ribuan triliun rupiah.

Featured-Image
ESDM sebut tak ada tambang nikel di Kalsel. Foto ilustrasi-Politik-MROL

bakabar.com, JAKARTA - Dampak ekspor nikel ilegal dari Kalimantan Selatan ke China tak main-main. Negara merugi ribuan triliun rupiah.

Kementerian Marves mengakui adanya kerugian itu. Hanya saja mereka masih enggan merincikannya.

"Ada (kerugian negara), tapi saya dalam posisi belum bisa menjawab," ucap Sekertaris Deputi Bidang Koordinasi Pertambangan dan Investasi Kemenko Marves, Rifky Setiawan, Rabu (13/9).

Baca Juga: Marves Ciut Ungkap Dalang Ekspor Nikel Ilegal Kalsel!

Berdasarkan fakta 5,1 juta ton nikel yang diekspor. Dikonversikan ke rupiah, maka nilainya mencapai Rp1.683 triliun.

Asumsinya, kurs rupiah Rp15 ribu per dolar AS. Sedangkan harga nikel diasumsikan USD22 ribu per ton. Dikalikan, maka ketemu angka Rp330 juta.

Tentu saja itu bukan perhitungan sebenarnya. Nilainya bisa saja kurang atau lebih. Tapi begitulah gambaran kerugiannya. Dengan catatan, urusan nikel ini sepenuhnya dikelola negara.

Baca Juga: Ekspor Nikel Ilegal Kalsel ke China, Berry Sentil 'Si Anu' Luhut

Penting diketahui. Kalsel punya stok nikel. Ada di Kabupaten Tanah Laut, dengan total perkiraan sebesar 185.667 ton.

Tak sampai di situ. Ternyata Kalsel adalah gudang bahan baku bagi beberapa kawasan industri besar pengolah nikel. Seperti Kalimantan Utara dan Molowari.

"Beberapa itu (industri nikel) untuk bahan bakunya ambil dari Kalsel dan Palu. Itu cukup besar," tutup Rifky.

Baca Juga: DPR Minta Polri Tindak Ekspor Nikel Ilegal dari Kalsel ke China!

Kasus ekspor nikel ilegal ini juga jadi sorotan Senayan. Dampaknya fatal. Pendapatan negara digerogoti.

"Menurut saya, harus mendapatkan perhatian yang sangat serius. Karena ini artinya ada kehilangan pendapatan negara yang besar," ucap Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno, Senin (11/9 tadi.

Editor


Komentar
Banner
Banner