bakabar.com, JAKARTA - Ekspor nikel ilegal dari Kalsel ke China yang terendus KPK memicu tanya. Siapa dalangnya? Kemenko Marves tak berani merincinya.
"Saya dalam posisi tidak bisa menjawab," kata Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Pertambangan dan Investasi Kemenko Marves, Rifky Setiawan, Rabu (13/9).
Baca Juga: Ekspor Gelap Nikel Kalsel ke China Ternyata dari PT SILO!
Baca Juga: Ekspor Gelap Nikel Kalsel ke China Sampai KPK!
Tak salah. Menkonya saja, Luhut Binsar Pandjaitan juga enggan merincikan. Padahal ia yang membuka kasus ini ke publik. Bahwa ada 5,1 juta ton nikel diekspor ilegal dari Kalsel.
Baca Juga: Luhut Belum Mau Ungkap Dalang Ekspor Gelap Nikel Kalsel!
Baca Juga: DPR Minta Polri Tindak Ekspor Nikel Ilegal dari Kalsel ke China!
Ia bahkan mengeklaim sudah tahu siapa dalangnya. Namun ogah merinci lebih jelas. Luhut hanya menyebutnya 'si anu'.
Sejauh ini belum ada smelter nikel yang beroperasi di Kalsel. Jadi tak salah kalau ekspor itu disebut ilegal. Kecuali Luhut memang keliru menyebut data.
Sekalipun ada smelter di sana, faktanya masih dalam tahap pembangunan. Dimiliki oleh salah satu pengusaha tambang batu bara di Kalsel.
Jadi smelter itu tak mungkin beroperasi. Kecuali dilakukan diam-diam. Siapa yang tahu?
Tapi sekali lagi, Kemenko Marves mengeklaim punya data soal nikel itu. Sayangnya mereka ogah mengungkap.
Baca Juga: DPR Minta Polri Tindak Ekspor Nikel Ilegal dari Kalsel ke China!
Baca Juga: Dinas ESDM: Tidak Ada Tambang Nikel di Kalsel
"Takut juga saya menyampaikan data tersebut. Tapi ada datanya," ungkap Rifky.
Kata dia, mereka masih mendalami faktanya. Agar tak salah dalam penanganan kasus ini.
"Kami masih mencoba menyelidiki lebih lanjut yang dilakukan di Kalsel ini ilegal atau tidak" ucapnya.
Baca Juga: ESDM Skeptis! Kiriman Besi SILO ke China Ekspor Gelap Nikel
Baca Juga: Menelisik Sumber Ekspor Gelap Nikel Kalsel