Tak Berkategori

Eks TKP Penusukan Bakal Rumjab Wali Kota Banjarmasin

apahabar.com, BANJARMASIN – Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin tampaknya tengah gencar membangun infrastruktur. Setelah megaproyek saingan Jembatan…

Featured-Image
Lokasi bekas kafe remang-remang bakal disulap menjadi rumah jabatan wali kota Banjarmasin. apahabar.com/Bahaudin Qusairi

Di periode kedua kepemimpinannya, Ibnu Sina bertekad membangun sebuah jembatan yang membelah Sungai Martapura. Megaproyek ratusan miliar ini ditarget rampung sebelum 2024.

Nantinya, jembatan menghubungkan wilayah Jalan Pramuka, Banjarmasin Timur dengan Sungai Gampa, Banjarmasin Utara. Panjangnya mencapai 120 meter. Meski tak sepanjang Jembatan 'Basit' Alalak -850 meter- pagu anggaran jembatan baru ini mencapai Rp175 miliar.

Kepala Bidang Jalan Dinas PUPR Banjarmasin Chandra mengatakan pembangunan jembatan ini sudah didahului studi kelayakan.

"Di tahun 2022, kita dapat pembebasan lahan. Saat ini, kami mulai penunjukkan kegiatan appraisal," ujarnya kepada bakabar.com, Rabu (19/1).

Lebih jauh, Pemkot Banjarmasin juga telah menyiapkan anggaran khusus pembebasan lahan sekitar Rp35 miliar.

img

Pemkot Banjarmasin menyiapkan jembatan pembelah sungai Martapura di Jalan Pramuka, Banjarmasin Timur dengan skema pembiayaan proyek tahun jamak. Foto-Foto: Dinas PUPR Banjarmasin

Puluhan kepala keluarga (KK) bakal memperoleh biaya ganti rugi lahan atas tempat tinggalnya.

"Kalau lahan sudah clear and clean, di tahun 2023 kita rencanakan pembangunan," ucap Chandra.

Ia memaparkan bentang utama jembatan menuju Sungai Gampa ini berkisar 120 meter.

Panjang bentang di luar dari oprit jembatan. Yang lebarnya mencapai 50×80 meter. Kedua sisi akan memiliki besaran oprit yang sama.

"Yang sekitar 220 meter," tegasnya.

Selain itu pembangunan infrastruktur penunjang bakal sejalan dengan proyek jembatan. Yakni berupa jalan.

Nantinya, akan ada proyek jalan sepanjang 3,8 Kilometer yang memakan investasi mencapai Rp276 miliar.

Jalan sepanjang itu bakal menembus sebagian wilayah Kabupaten Barito Kuala. Pembebasan lahan khusus proyek ini sebesar Rp50 miliar.

"Yang dibebaskan sekitar 50 meter, tapi badan jalan, drainase dan trotoar 30 meter. 10 meter lainnya ruang bebaslah," imbuhnya.

Dinas PUPR amat yakin merealisasikan megaproyek ini. Terlebih setelah berkoordinasi dengan Balai Jalan, Sungai, Pemprov Kalsel hingga Pemkab Batola.

"Kalau memang mentok, mudah-mudahan APBD bisa dilaksanakan secara multiyears contract," pungkasnya.



Komentar
Banner
Banner