bakabar.com, JAKARTA - Eks Perdana Menteri Inggris, Tony Blair bakal join megaproyek IKN. Ia akan terlibat dalam pengembangan dan riset.
Melalui lembaganya, Tony Blair Institute (TBI). Bersama Otorita IKN mereka akan fokus untuk mengembangkan empat aspek utama.
Pertama, meliputi peningkatan pendidikan melalui kolaborasi antar institusi perguruan tinggi. Kedua sektor kesehatan terkait uji klinis, riset dan pengembangan.
Baca Juga: Megaproyek IKN Makin Masif, PUPR Butuh Suplai Baja
Ketiga pengembangan potensi investasi dengan menyusun rencana bisnis strategis. Juga fasilitasi investasi asing dan strategi komunikasi.
Lalu yang keempat adalah pembangunan kota. Melalui studi banding ke kota-kota masa depan di dunia.
Komitmen itu resmi diteken Rabu (18/10) tadi. Di Kantor Otorita IKN di Jakarta.
Kata Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, kerja sama ini dapat mendukung pembangunan. Yang mana mewujudkan visi Nusantara untuk menjadi kota inklusif dan berkelanjutan.
Tentu saja peduli pada kesejahteraan dan kemajuan warganya. Plus memberikan mereka akses terhadap penelitian, inovasi serta layanan pendidikan kelas dunia.
"Selain itu, kolaborasi ini juga akan membantu kami mengidentifikasi lebih banyak peluang investasi yang dapat mempercepat pembangunan Nusantara," tuturnya.
Baca Juga: Groundbreaking IKN Digelar November, Otorita Ogah Buka-Bukaan
Di sisi lain, kerja sama ini adalah bentuk komitmen TBI di kawasan Asia. Khusunya, dalam memajukan target-target kunci yang akan mendorong negara-negara mitra menuju pembangunan ekonomi inklusif, lebih tangguh dan kuat.
"TBI berharap dapat memperdalam keterlibatan kami dalam mengembangkan solusi strategis bagi ibu kota baru Indonesia. Seiring dengan peningkatan kehadiran kami di kawasan," kata Managing Director TBI Asia, Jalil Rasheed.
Penting untuk tahu. Indonesia adalah mitra strategis TBI di Asia. Stabilitas politik serta transisi cepat menuju ekonomi hijau di negara ini dapat menentukan kekuatan dan kemakmuran kawasan.
