5. Menimbang Wacana Peleburan DJP dan Bea Cukai ala Gibran
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menjanjikan bahwa Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Bea Cukai akan dilebur menjadi Badan Penerimaan Negara. Gagasan ini dinilai bisa meningkatkan pendapatan negara.
Center of Reform on Economics (Core) menilai, minimnya pendapatan negara bukan tentang independensi kelembagaan. Melainkan karena korupsi yang masih marak di dalam tubuh kelembagaan itu sendiri.
"Persoalannya bukan lembaga yang berdiri sendiri atau di bawah kementerian keuangan. Tapi apakah itu akan mengurangi korupsi atau tidak," kata Ekonom Core, Akhmad Akbar Susamto, kepada apahabar.com, Sabtu (30/12).
6. OIKN Janji Secepatnya Tumpas Tambang Ilegal di IKN
Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Myrna Safitri mengungkapkan IKN secepatnya bebas dari tambang ilegal.
"Target secepatnya IKN bebas dari tambang ilegal," kata dia dalam media briefing Jumat (29/12).
Dia mengungkapkan bakal membuat strategi yang lebih komperhensif lagi dalam menumpas tambang-tambang ilegal yang ada di IKN.
7. Waduh! Mayoritas Smelter di Morowali Abaikan Asuransi Ketenagakerjaan
BPJS Watch mengungkap hampir sebagian besar perusahaan smelter di kawasan PT IMIP Morowali, Sulawesi Selatan (Sulteng) mengabaikan asuransi ketenagakerjaan bagi karyawannya.
Koordinator Advokasi BPJS Watch Timboel Siregar menerangkan kondisi tersebut disebabkan perusahaan smelter di kawasan PT IMIP Morowali tersebut cenderung tertutup.
"Tak mau diawasi oleh pemerintah. Termasuk juga mengenai pendataan pekerja di smelter," ujarnya kepada bakabar.com, Kamis (28/12).
8. Omong Kosong Gibran soal Indonesia Jadi Raja Energi Hijau
Institute for Essential Services Reform (IESR) menilai ungkapan Indonesia bakal jadi raja energi hijau dunia yang diungkapkan Gibran Rakabuming Raka sebagai bualan kosong.
Pasalnya, dalam visi misi tidak ada satupun pembahasan mengenai detail langkah strategis untuk menjadikan Indonesia sebagai raja energi hijau di dunia. Langkah strategis dinilai penting untuk menentukan target.
"Jadi kalau dia (Gibran) ngomong begitu menurut saya hanya statement kosong saja. Tanpa ada dukungan dari data maupun program. itulah khasnya 02," kata Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa kepada bakabar.com dikutip Kamis (28/12).