bakabar.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Ekspor Kerajaan Inggris Andrew Bowie MP bertemu untuk membahas penguatan ekonomi digital sebagai salah satu program prioritas dari Keketuaan Indonesia di ASEAN pada tahun 2023.
Pertemuan digelar di Kantor Kemenko Ekonomi, Jakarta, Rabu (1/2). Menurut Airlangga Indonesia saat ini memiliki bonus demografi yang cukup besar sehingga perlu diselaraskan dengan pertumbuhan digital.
“Untuk itu, kolaborasi di bidang pendidikan dirasa sangat penting untuk pengembangan talenta digital. Apalagi sebagaimana yang kita ketahui bersama, institusi pendidikan di Inggris memiliki keunggulan dan kualitas pendidikan yang diakui oleh dunia," ujar Airlangga.
Pemerintah Indonesia sangat mengapresiasi langkah King’s College London yang telah sepakat untuk menjalin dan meningkatkan kerja sama di Indonesia.
Baca Juga: Bappeti Ungkap Potensi Ekonomi Digital Indonesia Tinggi
Airlangga juga menjelaskan beberapa penyampaian hasil penting pada masa Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 antara lain berkaitan dengan keberlanjutan, digitalisasi, fasilitasi e-commerce, serta memperkuat sektor usaha kecil dan menengah di kawasan ASEAN.
Lebih lanjut, dalam kesempatan tersebut, kedua belah pihak menyatakan kepuasan atas perkembangan yang telah dicapai dalam skema kerja sama kepemimpinan Indonesia - Inggris melalui dialog kehutanan, pertanian, dan perdagangan komoditi serta pembentukan komite ekonomi dan perdagangan bersama (Joint Economic and Trade Committee/ JETCO).
Inggris sendiri memiliki peran penting dalam mendorong pengakuan standardisasi keberlanjutan untuk beberapa komoditas unggulan Indonesia di sektor kehutanan, pertanian hingga produk kimia.
Dalam kaitan ini, Menteri Bowie menekankan kesiapan Inggris untuk terus membantu Indonesia dalam upaya mendorong akses pasar serta keberterimaan dan pengakuan standar keberlanjutan (sustainability) Indonesia, terutama dari Uni Eropa.
Baca Juga: Potensi Ekonomi Digital Indonesia Diproyeksikan Tumbuh 8 Kali Lipat pada Tahun 2030
Ia menambahkan kesiapan Inggris untuk menjadi jembatan atau hub untuk akses pasar yang lebih luas di Eropa.
“Kami siap membantu Indonesia untuk kerja sama di sektor energi baru dan terbarukan, termasuk melakukan investasi serta transfer teknologi ke Indonesia,” pungkasnya.