bakabar.com, ABU DHABI - Duel dua petarung ternama UFC, Khabib Nurmagomedov vs Justin Gaethje bakal segera digelar dalam waktu dekat di Fight Island yang terletak di Pulau Yas, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, 24 Oktober 2020.
Duel dua petarung top itu kabarnya membuka peluang hadirnya penonton secara langsung.
Khabib dan Gaethje memang akan dipertemukan dalam gelaran UFC 254 untuk memperebutkan sabuk juara kelas ringan.
Persiapan pun terus dilakukan pihak penyelenggara untuk menggelar duel yang sudah dinantikan ini. Di tengah persiapan, pihak penyelenggara pun kini membuka peluang besar hadirnya penonton secara langsung di arena pertarungan.
Tentu saja, ini menjadi kabar gembira karena sejak merebaknya pandemi virus corona, pertarungan di UFC tak bisa digelar tanpa penonton. Tetapi, Direktur Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Uni Emirate Arab, Saeed Rashed Al Saeed, menyatakan bahwa pihak penyelenggara UFC tengah mempelajari tata cara untuk menggelar duel dengan penonton.
Saeed mengatakan bahwa pihaknya tengah mempelajari bagaimana memungkinkan penggemar menonton dalam kondisi yang dipisahkan dengan petarung dan pihak-pihak lain yang menangani duel ini. Sejauh ini, pembicaraan sendiri diakui Saeed telah menunjukkan hal yang positif.
Jika tak ada kendala soal pembahasan rencana ini, pengumuman soal kehadiran penonton di duel Khabib vs Gaethje bisa disampaikan dalam waktu dekat. Kabar ini pun diyakini akan menggembirakan para pencinta UFC.
"Kami sedang mempelajari cara membawa penggemar ke UFC 254. Saat ini, kami sedang membahas cara memisahkan penggemar dari orang-orang di dalam bubble," ungkap Saeed Rashed Al Saeed, sebagaimana dikutip dari Daily Mail, Kamis (15/10/2020).
"Tetapi, kami tetap akan memasukkan para penonton ke dalam ruang dengan cara yang aman. Jika semuanya berjalan sesuai rencana, kami akan segera mengumumkannya," lanjutnya kutip bakabar.com dari Okezone.
"Ini belum dikonfirmasi tetapi rencananya sudah ada tetapi perlu disahkan. Saya optimis, tetapi kesehatan dan keselamatan tidak dapat dikompromikan. Itu adalah prioritas kami, itu tidak akan terjadi kecuali itu adalah bukti yang salah," tukas Saeed Rashed Al Saeed.