bakabar.com, PALANGKA RAYA - Sudah dua tahun Wahyu Hidayat melewatkan masa kecil tanpa aktivitas apapun. Mengidap kanker otot atau rhabdomyosarcoma, kondisi bocah berusia 7 tahun ini semakin memprihatikan.
Wahyu yang tinggal bersama orang tuanya di Jalan Tampung Penyang ll, Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya, Palangka Raya, menghabiskan hari demi hari dengan rebahan.
Akibat penyakit itu, Wahyu tidak bisa lagi bermain dengan teman-teman sebaya di lingkungan tempat tinggal. Pun harapan melanjutkan pendidikan dasar perlahan sirna.
Wahyu Hidayat adalah anak bungsu dari pasangan Ngadio (51) dan Salbiah (43). Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Ngadio bekerja serabutan dan terkadang menjadi kuli bangunan.
Kondisi Wahyu sebenarnya telah mendapat perhatian dari warga. Diinisiasi Ahmad Kholidin Effendy selaku ketua RT setempat, warga menggalang dana untuk membantu pengobatan anak Ngadio dan Salbiah itu.
Terlebih Ngadio sempat meminta dibuatkan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) agar sang anak dapat dirawat di rumah sakit menggunakan BPJS.
"Oleh karena orang tua anak tersebut terkendala biaya, kami bersama warga lain mengumpulkan dana untuk membantu biaya pengobatan," papar Ahmad Kholidin Effendy, Sabtu (12/8).
Berdasarkan penjelasan keluarga, Wahyu awalnya mengalami benjolan kecil di tangan kanan, setelah terjatuh ketika bermain di sekitar rumah. Semula dikira memar biasa, ternyata benjolan ini semakin membesar.
Baca Juga: Kisah Edi Susanto, Pemuda Tanpa Dua Lengan di Simpang Nungki Batola
Baca Juga: Kisah Kai Ruslan di Handil Bakti, Diserang Stroke dan Ditelantarkan di Gubuk Reyot
"Selanjutnya Wahyu dirawat RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya, lalu dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin. Akhirnya diperoleh diagnosis bahwa anak tersebut mengalami kanker otot," kelas Kholidin.
Selama dirawat beberapa bulan di RSUD Ulin, Wahyu sempat dikemoterapi. Namun lantaran bocah ini merasa kesakitan dan kekurangan biaya, Wahyu terpaksa dibawa pulang.
Lantas Ngadio dan Sabiah memilih merawat Wahyu dengan obat-obatan tradisional seperti akar kayu bajakah.
Ternyata kondisi Wahyu bukan berangsur pulih, tetapi bertambah parah. Bahkan benjolan di tangan kanan itu mulai mengeluarkan bau kurang sedap.
Belakangan diketahui bahwa sebelum dibawa pulang dari RSUD Ulin, dokter menyarankan tindakan amputasi. Penyebabnya syaraf tangan Wahyu sudah tidak berfungsi, tetapi ditolak Ngadio dan Salbiah.
Akhirnya Ahmad Kholidin kembali berinisiatif mengajak warga setempat untuk menggalang dana pengobatan Wahyu. Selain di lingkungan RT, penggalangan dana juga dilakukan melalui media sosial.
Upaya itu pun akhirnya direspons Pemkot Palangka Raya. Sekarang Wahyu Hidayat telah dirawat kembali di RSUD Doris Sylvanus.
Baca Juga: Aksi Heroik Kakek Selamatkan Cucu dari Kebakaran di Gang Kasturi Tanjung
Baca Juga: Pilu Kakek di Kotabaru: Hidup di Gubuk Reyot, Belum Tersentuh Bantuan Pemerintah