apahabar, JAKARTA - Korban ledakan bom di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Rabu (7/12), masih ada yang dirawat di rumah Rumah Sakit Immanuel Bandung. Ledakan bom bunuh diri itu, mengakibatkan 11 orang mengalami luka-luka dan salah satu petugas polisi meninggal.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Aswin Sipayung mengatakan masih ada dua anggota polisi yang masih dirawat akibat ledakan bom yang mengguncang Polsek Astana Anyar, Kota Bandung.
Menurutnya ada dua anggota polisi itu dirawat di Rumah Sakit Immanuel Bandung. Sedangkan sembilan orang korban dari total 11 korban itu sudah bisa dipulangkan ke rumahnya masing-masing dengan status berobat jalan.
"Yang meninggal dunia, anggota kita (Aiptu Anumerta Sofyan), akan diberikan santunan ke keluarganya dari Asabri yang rencananya hari ini," kata Aswin di Polrestabes Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (8/12).
Baca Juga: Minta Usut Tuntas Peristiwa Astana Anyar, Pimpinan MPR: Jangan Kecolongan Lagi
Dari kejadian itu, ia telah memerintahkan seluruh anggotanya untuk menyambangi masyarakat setiap wilayah hingga tingkat rukun tetangga untuk mengantisipasi adanya cikal bakal aksi terorisme seperti yang terjadi sebelumnya.
"Untuk kegiatan preventif, kita meningkatkan patroli di setiap wilayah," kata Aswin.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo mengungkapkan dua anggota polisi itu masih dirawat karena mengalami luka yang lebih fatal dibandingkan korban-korban lainnya yang sudah dipulangkan.
"Dia ada luka di betis dan juga di lengan, karena kondisinya dianggap lebih fatal, sehingga dilakukan pemeriksaan dan perawatan di rumah sakit," kata Ibrahim.
Selain itu, dia mengatakan seorang warga sipil perempuan bernama Nur Hasanah yang menjadi korban pun sudah dipulangkan ke kediamannya dengan status berobat jalan. Menurutnya Nur Hasanah tidak mengalami luka yang cukup serius.
"Sempat dilakukan perawatan kepada yang bersangkutan, dan kemarin dikembalikan," pingkas Ibrahim, mengutip Antara.