Politik

Dua Kali Terima Rp 150 Ribu untuk Pilih Paslon Lain, Saipullah Tetap Coblos Nomor 1

apahabar.com, BATULICIN – Isu politik uang menjelang Pilkada Tanah Bumbu makin kencang menjelang hari pencoblosan 9…

Featured-Image
Saipullah warga Desa Giri Mulya tetap mendukung SHM-MAR meski dibayar Rp 300 ribu. Foto-Istimewa

bakabar.com, BATULICIN – Isu politik uang menjelang Pilkada Tanah Bumbu makin kencang menjelang hari pencoblosan 9 Desember mendatang.

Sebagian warga mengakui ada oknum yang memberinya uang dengan nominal sebesar Rp 150 ribu untuk mencoblos paslon tertentu.

Saipullah adalah satu di antaranya. Namun, meski sudah menerima total uang Rp 300 ribu, dia justru makin kokoh memilih nomor 1 di Pilkada Tanah Bumbu.

“Saya sudah diberi uang 2 kali dengan jumlah 300 ribu. Tapi saya tetap ingin coblos nomor 1,” ucap Saipullah.

Keinginan untuk mencoblos paslon nomor urut 1 baginya sangat beralasan, karena program yang ditawarkan SHM-MAR sangat pro kepada masyarakat.

“Kesehatan gratis itu lho, sama infrastruktur jalan, sangat kami dambakan di sini,” ujarnya.

Warga Desa Giri Mulya, Kecamatan Kuranji itu berkeyakinan program dari SHM-MAR terkait hal tersebut akan mereka rasakan kalau paslon tersebut menang di Pilkada nanti.

“Dulu jaman Mardani H Maming sudah terbukti. Ini jaman kakaknya, kami ingin seperti dulu bahkan lebih dari itu. Dan kami sangat yakin mereka amanah,” pungkasnya.

Sebelumnya, warga Tanah Bumbu juga ramai-ramai mengakui telah menerima sejumlah uang. Namun, itu tidak memengaruhi pilihan politik mereka.

"Biar pun saya di kasih satu juta untuk milih pasangan lain, saya tetap milih Pak Cuncung," kata Paiman warga Desa karang Sari, Kecamatan Kusan Hulu.

Pria yang berprofesi sebagai petani itu sudah membulatkan tekat mendukung SHM-MAR setelah melihat program kerja yang mereka tawarkan.

"Jalan kami yang dulunya rusak, berlumpur, sekarang sudah bagus, karena Pak Mardani," ucapnya.

Dia pun menginginkan SHM - MAR bisa melanjutkan program yang sudah berhasil dijalankan Mardani H Maming dahulu.

"Tinggal jalan desa dan jalan kebun aja yang masih perlu ditingkatkan," sambungnya.

Paiman juga mengatakan bahwa pada era Mardani H Maming, harga karet di Bumi Bersujud relatif stabil.

"Dulu kita sangat terbantu karena harga jual karet yang tinggi," ucapnya.

Hal senada disampaikan Lidya, warga Kecamatan Karang Bintang. Ia mengaku tak akan mengubah pilihan meski dibayar dengan nominal yang besar.

"Dibayar berapapun saya tetap pilih SHM-MAR. Saya akan coblos nomor satu," katanya.

Mery, warga lainnya di Karang Bintang juga akan mendukung SHM-MAR dengan sepenuh hati.

"Saya pilih yang pasti-pasti aja. Dikasih berapapun saya tetap pilih Pak Cuncung," ungkapnya.

Ical, warga setempat juga menyatakan hal yang sama. Tapi kalau pun ada yang memberikan uang, dia akan menerima dengan senang hati.

"Kalau ada yang ngasih, ya diambil aja. Kata Pak Ustaz Abdul Somad, ambil uangnya, jangan coblos orangnya," tandasnya.



Komentar
Banner
Banner