Bentrok Seruyan

DPR Desak Kapolda Kalteng Segera Investigasi Bentrok di Seruyan

Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni mendesak Kapolda Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk segera melakukan investigasi bentrokan warga dan aparat di Seruyan

Featured-Image
Sekumpulan warga yang ditangkap buntut ricuh demo di Seruyan, Kalimantan Tengah. Sumber foto: berita sampit

bakabar.com, JAKARTA – Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni mendesak Kapolda Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk segera melakukan investigasi bentrokan warga dan aparat di Seruyan.

Sebab, Sahroni menilai bentrokan yang mengakibatkan satu orang warga tewas itu belum jelas asal muasal peluru dari aparat kepolisian.

“Sampai sekarang kan belum jelas asal muasal peluru ini, tapi yang kita tahu yang punya akses senjata api itu kan aparat. Jadi agar tidak terjebak dalam situasi duga-menduga berkepanjangan,” kata Sahroni, di Jakarta, Rabu (11/10).

Lebih lanjut, Politikus Partai NasDem itu juga mendesak Kapolda Kalteng, Irjen Nanang Avianto untuk turun tangan mengusut bentrokan di Seruyan tersebut.

Baca Juga: DPR Kecam Polisi Tembak Mati Warga saat Bentrok Seruyan Kalteng

“Lebih baik Pak Kapolda Kalteng langsung turun tangan handle investigasi kasus ini dengan terang benderang karena nama baik institusinya dipertaruhkan,” tuturnya.

Di samping itu, ia juga mengingatkan agar pihak Kepolisian untuk tak terburu-buru mengeluarkan pernyataan terkait bentrok tersebut, dan melakukan pendalaman terlebih dahulu.

“Karena dari yang sudah-sudah, walaupun persiapan dan instruksi sudah jelas, tapi terkadang masih terdapat oknum aparat yang bertindak di luar kendali saat di lapangan,” ujarnya.

“Untuk itu, saya minta pihak kepolisian tidak gegabah keluarkan pernyataan, selidiki dulu saja secara maksimal,” sambung Sahroni.

Baca Juga: Komisi III DPR RI Akan Tinjau Langsung Warga Seruyan Kalteng

Di sisi lain, dirinya juga mengingatkan jajaran Kepolisian daerah untuk tetap mengedepankan pendekatan yang humanis dalam meredam massa aksi.

“Situasi di lapangan in ikan dinamis, banyak hal-hal bisa terjadi, tapi bagi aparat tidak boleh ada kata ‘lepas kendali’, harus tetap humanis dan bertindak sesuai SOP,” imbuhnya.

Sebelumnya, terjadi bentrok antara warga dan aparat yang melakukan pengamanan di kebun kelapa sawit PT HMBP, Desa Bangkal pada tanggal 7 Oktober 2023.

Warga Desa Bangkal melakukan aksi menuntut PT HMBP merealisasikan plasma 20 persen untuk warga setempat.

Akibat konflik tersebut, terjadi bentrokan warga dengan pihak aparat keamanan yang mengakibatkan seorang warga tewas tertembak dan dua warga luka berat.

Korban yang terluka saat ini dirawat di Rumah Sakit Ulin Banjarmasin guna penanganan intensif.

Editor


Komentar
Banner
Banner