Digitalisasi Pasar

Dorong Pembayaran Non Tunai, Kemendag Digitalisasi 1.000 Pasar di Indonesia

Kemendag menargetkan melakukan digitalisasi terhadap 1.000 pasar di Indonesia dalam setahun sehingga lebih memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi.

Featured-Image
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengunjungi Pasar Raya Kota Padang pada Sabtu (25/2) Foto: ANTARA

bakabar.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan menargetkan melakukan digitalisasi terhadap 1.000 pasar di Indonesia dalam setahun sehingga lebih memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi.

Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga dalam kunjungannya di Pasar Raya Padang, pada Sabtu (25/2) mengatakan pihaknya telah menggandeng Bank Indonesia melalui QRIS untuk memudahkan pembayaran secara digital di lapak-lapak yang telah ada.

Selain dengan Bank Indonesia, pihaknya juga menggandeng vendor lain dalam melakukan digitalisasi pasar ini secara berkelanjutan.

"Kami berharap kerja sama dan dan dukungan pemerintah daerah menyukseskan program ini karena memang pasar itu berada di bawah pemerintah kota dan kabupaten," katanya.

Baca Juga: Cegah Inflasi Saat Ramadan, Pemkot Surabaya Perkuat Pendataan dan Pasar Induk

Dalam kunjungannya kali ini, dirinya melihat program digitalisasi pasar sudah berjalan meskipun belum secara keseluruhan.

"Kita melihat ada pedagang yang melakukan menyediakan pembayaran secara digital dan ini akan terus kita dorong secara berkelanjutan," ujarnya.

Wamendag juga melakukan sidak terhadap sejumlah harga kebutuhan pokok di Kota Padang jelang masuknya bulan ramadan 2023. Mulai dari harga minyak goreng curah dan minyak goreng MinyaKita, harga bawang merah, bawang putih hingga cabai juga ditanyakan.

"Kita ingin lakukan perbandingan nantinya dan sejauh ini harga relatif stabil di pasar. Memang harga minyak curah lebih rendah dari standar da MinyaKita ditemukan dijual di atas Harga Eceran Tertinggi," kata dia.

Baca Juga: Jadi Pusat Grosir Jajanan Tradisional, Pasar Kembang Surabaya Direvitalisasi

Salah seorang pedagang, Delvi mengatakan saat ini sejumlah harga kebutuhan pokok relatif stabil, namun harga biasa akan naik saat satu minggu jelang masuk puasa dan seminggu jelang Lebaran.

"Kalau di pertengahan puasa harga akan kembali stabil. Kita membeli barang itu sudah tinggi sehingga jual ke konsumen dengan harga tinggi," ucapnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner