Hot Borneo

DOR! Terduga Bandar Narkoba di Tabalong Tewas Ditembak Polisi

Seorang terduga bandar narkoba di Tabalong tewas ditembak polisi pada Sabtu (17/6) sekira pukul 01.00 Wita.

Featured-Image
Bendera tanda adanya warga yang meninggal terpasang di depan gang pelaku narkoba yang tewas terpaksa di tembak polisi. Foto - apahabar.com/Muhammad Al-Amin

bakabar.com, TANJUNG - Seorang terduga bandar narkoba di Tabalong tewas ditembak polisi pada Sabtu (17/6) sekira pukul 01.00 Wita.

Pelaku diketahui berinisial MDH (55) warga Desa Teratau, Kecamatan Jaro. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun bakabar.com, pelaku tewas dengan sejumlah luka tembak di sekujur tubuh. 

Jenazahnya pun dievakuasi ke RSUD H Badarudin Kasim sekira pukul 03.00 Wita.

Selanjutnya dibawa pulang pukul 08.43 Wita, dan tiba di rumah duka pukul 10.00 Wita. 

Dikonfirmasi, Kapolres Tabalong AKBP Anib Bastian, melalui PS Kasi Humas Iptu Sutargo membenarkan peristiwa itu. Di mana, insiden berawal dari upaya penangkapan pelaku. 

Adapun kasus ini merupakan pengembangan dari penangkapan pria berinisial MJ di halaman masjid, Desa Pudak Setegal, Kelua, Jumat (16/6) malam

"Berdasarkan keterangan MJ dan bukti percakapan di handphone, barang tersebut didapatkan dari pelaku MTN dan SY," ucap Sutargo, Sabtu (17/6).

Tak berselang lama, polisi berhasil mengamankan SY dan MTN. 

Setelah diinterogasi, keduanya mengaku mendapatkan barang haram tersebut dari MDH. 

"Kemudian pengembangan dilanjutkan terhadap pelaku MDH di Desa Teratau, Jaro," katanya. 

Baca kronologis lengkap di halaman selanjutnya...

Saat melakukan penangkapan MDH, pihaknya didampingi aparat desa setempat. Awalnya mereka mengetuk pintu rumah pelaku, namun tidak digubris. 

Polisi kemudian masuk melalui pintu seng belakang rumah. Kebetulan kala itu ada istri pelaku. 

"Petugas memperkenalkan diri dan menanyakan keberadaan suaminya. Namun istri dan anaknya menyampaikan kalau pelaku tidak berada di rumah," ungkapnya. 

Selanjutnya, polisi melakukan pencarian dan menemukan pintu kamar tidur bagian depan dikunci dari dalam.

"Petugas yang curiga pelaku ada di dalam kamar tersebut kemudian memanggilnya agar kooperatif dan keluar menyerahkan diri, tetapi tidak diindahkan pelaku," bebernya. 

Lalu, polisi berusaha mendobrak pintu kamar.

Setelah terbuka, pelaku langsung menyerang petugas menggunakan senjata tajam jenis katana.

Saat itu, salah seorang petugas tersudut di kursi pojok ruang tamu. 

Pada jarak yang sangat dekat dan sudah merasa jiwanya terancam, petugas yang terjepit menembak ke arah pelaku, namun pelaku tetap menyerang.

"Petugas lain yang mengamankan rekannya saat itu kemudian melakukan tindakan represif dengan menembak ke arah pelaku yang dinilai sangat membahayakan nyawa petugas. Hingga pelaku jatuh dan meninggal dunia," ungkapnya. 

Dari penggerebekan tersebut, polisi mendapati barang bukti 2 paket sabu di dalam kamar dan di atas meja ruang tamu. 

Petugas juga menyita barang bukti timbangan digital, plastik klip, pipet, bong, skup dari sedotan dan handphone yang disembunyikan di bawah kasur. 

Editor


Komentar
Banner
Banner