bakabar.com, DEPOK - Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Abdul Rahman mengakui kesulitan melakukan pengangkutan sampah di Pasar Kemirimuka, Depok.
Ia mengaku terkendala lantaran terdapat kerusakan mesin pada armada pengangkut sampah dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung longsor sehingga tak dapat menerima pasokan sampah.
"Kalau rutinitas terkait pengangkutan sampah sebenarnya tidak ada kendala semua lancar, masalah timbul pasca-lebaran karena ada kerusakan mesin selama 14 hari. Di TPA juga belum bisa dibuang, karena longsor," kata Rahman, Rabu (31/5).
Baca Juga: Soal Sampah Pasar Kemirimuka Depok, Kepala UPT Akan Berkoordinasi dengan DLHK
Rahman mengaku akan mengangkut sampah yang sudah menggunung di Pasar Kemirimuka secara bertahap. "Opsinya kita akan meminta bantuan dari armada yang ada di wilayah lain," ungkap dia.
Menurutnya jika masalah timbul di satu wilayah, pihaknya harus berkoordinasi dengan wilayah lain. "Jika ada masalah kita tidak bisa mengangkut karena akan bersinggungan dengan wilayah lain," sambung dia.
Baca Juga: Terus Menggunung, Pedagang Pasar Kemirimuka Ancam Buang Sampah di DLHK Depok
Terlebih para pedagang semula melayangkan protes, bahkan mengancam akan membuang sampah di kantor DLHK Kota Depok.
Namun pihaknya justru menyarankan para pedagang mengangkut sampah langsung ke TPA dan menyediakan armada pengangkut sampah sendiri.
"Kalau memang mereka punya armada untuk mengangkut sampah, kenapa tidak langsung saja dibawa ke TPA, sehingga tidak menimbulkan masalah baru," jelasnya.
Menurutnya DLHK Kota Depok memiliki 193 armada pengangkut sampah, sedangkan capaian sampah di Kota Depok mencapai 1.500 ton per hari.
"Timbulan sampah di Kota Depok itu berdasarkan jumlah penduduk Kota Depok, saat ini penduduk Kota Depok sebanyak 1,9 juta orang, diasumsikan setiap orang menghasilkan sampah 0,63 kilogram perhari, jadi total timbulan sampah di Kota Depok mencapai 1.500 ton setiap hari se-kota Depok," pungkasnya.