bakabar.com, BOGOR - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor akan melakukan uji laboratorium terhadap air rumah warga Gunung Sindur, yang tercemar bahan bakar minyak (BBM), hari ini.
Plt Kepala DLH Kabupaten Bogor, Bambam Setia Aji mengatakan langkah itu dilakukan untuk mencari tahu jenis BBM yang mencemari air warga.
"Hari ini tim DLH ke lapangan untuk cek lab sumur. Jadi nanti diketahui yang tercemar apa itu dari Pertalite atau dari Pertamax, atau misalnya ada solar," kata Bambam, Jumat (8/9).
Baca Juga: Polisi: Air 12 Rumah di Gunung Sindur Bogor Diduga Tercemar BBM
Ketika telah diketahui sumbernya, tangkinya bisa segera ditangani. Terkait pengecekan kebocoran, pihak perusahaan yang memiliki kewenangannya.
"Nanti diketahui dari mana, dan dari situ bisa misalnya dari Pertalite, nanti tangki Pertalitenya diperiksa seperti apa. Hanya untuk melihat kebocoran dan sebagainya, yang berwenang nanti Pertamina punya SOP sendiri untuk itu," ungkap dia.
Meski secara kasat mata telah terlihat, namun menurutnya perlu untuk memastikan dengan cara diuji laboratorium.
"Jadi kelihatannya nanti mereka yang akan melaksanakan. Kita prinsipnya hanya melihat, tercemarnya kan apakah betul. Walaupun secara kasat mata dari bahan bakar, kita harus buktikan secara lab," tuturnya.
Baca Juga: Air Sumur Warga Gunung Sindur Diduga Tercemar BBM, Pemkab Bogor Selidiki
Bambam mengatakan BPBD memberikan suplai air bersih untuk memenuhi kebutuhan warga.
"Hasilnya saya belum dapat laporan. Sementara kebutuhan air bersih informasinya, kita minta bantuan BPBD," ungkap dia.
12 Rumah Terdampak
Sebelumnya, polisi melakukan penyelidikan terkait air di Gunung Sindur, Bogor yang diduga tercemar bahan bakar minyak (BBM). Hasilnya, ada 12 rumah yang tercemar.
Menurut keterangan polisi, pencemaran diduga dari SPBU yang berjarak sekitar 300 meter dari permukiman warga. Pendataan pun dilakukan terhadap warga terdampak.
"Terdapat 12 rumah warga mengalami pencemaran air," kata Kapolsek Gunung Sindur, Kompol Budi Santoso, Kamis (7/9).
Baca Juga: Janggal Kematian Ibu-Anak di Depok: Keluar Setiap Hari Kamis
Pihaknya kemudian memasang garis polisi di salah satu sumur warga yang diduga tercemar. Tujuannya meminimalisir hal-hal yang berisiko bagi warga.
"Kami menghimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas di area itu," jelasnya.