Regional

DKP3 Kota Tangsel Akui Masih Lolos Pemeriksaan Kesehatan Hewan Kurban

Namun ada sebagian lapak-lapak penjual tanpa pemberitahuan, jadi kita belum bisa memastikan kesehatan hewan tersebut bebas dari penyakit

Featured-Image
Salah satu lapak penjual hewan kurban di Kota Tangsel. (Foto: apahabar.com/Rizky Dewantara)

bakabar.com, TANGSEL - Merebaknya penjual hewan kurban menjelang hari raya Iduladha, diakui pihak Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) banyak yang lolos dari pemeriksaan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).

"Saat ini memang kami telah melakukan sidak-sidak ke penjual hewan kurban. Namun ada sebagian lapak-lapak penjual tanpa pemberitahuan. Jadi kita belum bisa memastikan kesehatan hewan tersebut bebas dari penyakit," ungkap Kadis DKP3) Kota Tangsel, Yepi Suherman saat dihubungi bakabar.com, Senin (5/6).

Ia menegaskan, terkait banyak lapak penjual hewan kurban yang menjamur di Kota Tangsel pihaknya nanti akan datang untuk mengecek kondisi hewan tersebut. Meski mereka membawa surat dari asal hewan itu didatangkan tetap pihaknya akan mengecek.

"Hewan tersebut kan sudah sampai, tidak mungkin dikembalikan ke daerah asal. Jadi kita cek melalui petugas kita secara langsung. Alhamdulillah hingga sekarang belum ditemukan hewan yang berpenyakit," ujarnya.

Baca Juga: Cegah Meluasnya Penyakit LSD, Pengawasan Sapi Kurban di Tangsel Diperketat

Menurut dia, terkait vaksinasi terhadap hewan kurban yang akan di diperjual belikan oleh para pedagang di Kota Tangsel pihaknya sampai saat ini belum bisa mengontrol 100 persen.

"Kita bisa mengontrol karena tidak ada surat resminya. Kalau yang surat resmi mereka kan sudah bawah KH nya. Semisal ada 90 ekor itu sudah jelas, kalau yang datang tidak ada pemberitahuan, kita tidak tahu apakah disuntik dulu apa gimana kalau itu kita antisipasi dengan cek ke lokasi," ujar dia.

Masih kata dia, untuk data sementara yang hewan kurban yang sudah divaksin di Kota Tangsel, pihaknya belum dapat laporan dari lapangan. Sebab, dalam beberapa terakhir pihaknya telah menggerakan personelnya melakukan pemantauan di lapangan.

Baca Juga: Dinas Pertanian Agam Usulkan 3 Sapi jadi Hewan Kurban Jokowi

"Jadi kita itu sifatnya pengobatan secara tidak serempak. Kalau ada laporan hewan kurban yang sakit baru diobatin," kata Yepi.

Menurut dia, untuk sapi yang terlanjur telah sampai di lapak-lapak pedagang di Kota Tangsel, petugas mengantisipasinya dengan mengecek ulang di lapak-lapak tersebut.

"Jadi kita cek kalau ada yang bergejala, lalu kita obatin. Tapi selama ini belum ditemukan ke arah sana, masih aman saja ya," pungkasnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner