Nasional

Dituding Pecah, PWNU Kalsel Bantah Hanya 49,3 Persen Dukung Jokowi-Ma’ruf

apahabar.com, BANJARMASIN – Pengamat Politik dan Kebijakan Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas…

Featured-Image
KH Ma’ruf Amin saat menghadiri hari lahir NU ke-93. Foto-dok/apahabar.com

bakabar.com, BANJARMASIN – Pengamat Politik dan Kebijakan Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Taufik Arbain menyebutkan suara Nahdlatul Ulama Kalsel pecah di Pemilihan Umum (Pemilu) 17 April 2019 kemarin.

Meskipun beberapa pekan sebelumnya, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Selatan (Kalsel) secara terang-terangan mendeklarasikan diri mendukung pasangan calon (Palson) nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf.

“Begitu juga dengan suara Muhammadiyah,” ucap Taufik Arbain kepadabakabar.com, Sabtu (20/4/2019).

Berdasarkan survei, kata dia, peta pemilih NU hanya mencapai 49, 3 persen ke Paslon nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf dan sisanya 45 persen merapat ke kubu 02 Prabowo-Sandi.

“Perihal lain juga bisa dilihat dari pergerakan partai politik di Kalsel yang malu-malu mengkampanyekam Paslon presiden,” ujarnya.

Ia mengatakan, pernah menyampaikan bahwa adanya kejadian luar biasa yang akan mengganggu pergerakan dukungan. Nyatanya, jelas dia, beredarnya dukungan Ustadz Abdul Somad (UAS) kepada Prabowo-Sandi yang kian masif, sehingga antara kedua tim sukses berebut framing ke publik.

“Sekalipun partai penyokong paslon 01 mencoba mmenggiring. Tetapi, tertahan oleh isu nasioanal yang menohok rasa keagamaan pemilih banua. Isu khilafah secara nasional justru menjadi bumerang bagi pemilih Kalsel,” cetusnya.

Fenomena pecahnya suara NU di Kalsel, sambung dia, membuktikan ihwal ikatan emosional keorganisasian mampu dikalahkan oleh emosional keagamaan yang lebih besar dan rasionalitas menuju sebuah perubahan.

Meski demikian, tegas dia, yang perlu diapresiasi yakni partisipasi politik masyarakat Kalsel mencapai 80 persen. Bahkan, sampai-sampai surat suara habis untuk meng-cover pemilih yang tidak hanya menggunakan KTP elektronik.

Sementara itu, Ketua PWNU Kalsel, Abdul Haris Makkie mengungkapkan, sangat menghargai hasil survei tersebut karena merupakan produk akademik. Namun, ia menegaskan, PWNU Kalsel secara struktural sudah jelas mendukung Jokowi-Ma’ruf di Pilpres kemarin.

“Dari awal kita kan bukan partai politik. Lantaran ada kader NU yang mencalonkan diri, maka sebagai anak kita akan mendukung,” ucapnya.

Ia pun mempertanyakan, yang dimaksud kader NU yang mana. Menurutnya, jangan sampai terjadi perpecahan di Internal NU sendiri.

Baca Juga: Dukungan PWNU Kalsel ke KH Ma'ruf, Bagai Anak dan Ayah

Baca Juga:Kalsel Memilih, Uhaib: Bukan Semata "The Ulama Effect"

Baca Juga:Banyak Hoaks Serang KPU, Menkominfo Tak Tinggal Diam

Baca Juga: Prabowo Minta Pendapat Soal Tambahan Ahmad di Depan Namanya

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner