bakabar.com, KOTABARU - Meski diterpa pandemi Covid-19, permintaan pasar atau kenaikan penjualan terjadi di PT Indocement Tunggal Prakarsa.
“Di akhir tahun 2020 tadi, Indocement sendiri menutup laporan keuangannya, meningkat pada pangsa pasar dari tahun 2019 sebesar 25,5 persen, menjadi 25,8 persen,” ujar Direktur dan Corporate Secretary Indocement, Antonius Marcos, Sabtu (20/3).
Antonius mengatakan, indikator seperti laba bruto, EBITDA termasuk laba tahun berjalan dari pendapatan neto meningkat disebabkan oleh penghematan biaya yang signifikan pada beban pokok pendapatan termasuk beban usaha.
Setelah pembagian dividen Rp500/saham tahun 2019 dan dividen interim sebesar Rp225/saham tahun 2020 yang telah dibayarkan di tahun 2020, perusahaan tetap mempertahankan posisi neraca yang kuat dengan kas yang setara sebesar Rp7,7 triliun.
Selanjutnya, sambungnya lagi, total volume penjualan ditahun 2020 mencapai Rp17,108 miliar dan ditahun 2019 sebesar Rp18,955 miliar. Dengan pembagian khusus pasar domestik ditahun 2019 mencapai Rp18,831 miliar sementara di tahun 2020 sebesar Rp16,926 miliar, untuk penjualan di pasar ekspor ditahun 2019 di angka Rp124 miliar dan ditahun 2020 meningkat pada kisaran angka Rp181 miliar.
“Pangsa pasar Indocement di Jawa dan luar Jawa mengalami pertumbuhan dari tahun sebelumnya, di mana untuk pulau Jawa meningkat +70 bps dari 34,1persen, menjadi 34,8 persen, dan luar Jawa meningkat +80 bps dari 14,5 persen menjadi 15,3 persen.
“Untuk pendapatan neto perusahaan menurun -11,0 persen menjadi Rp14.184,3 miliar, di tahun 2019 sebesar Rp15.939,3 miliar yang disebabkan oleh kombinasi dari volume lebih rendah dan harga jual rata-rata campuran yang lebih rendah, meskipun harga jual semen rata-rata domestik sebenarnya dapat dipertahankan naik tipis sebesar 1 persen jika dibandingkan tahun lalu,” pungkasnya.