Hot Borneo

Dirahasiakan Polisi, Identitas Pelaku Pembunuhan Pasutri di Palangka Raya Masih Misteri

Meski masih dirahasiakan pihak berwajib, identitas pelaku pembunuhan pasutri di Palangka Raya, mulai mengerucut kepada seseorang

Featured-Image
Pelaku yang diduga kuat melakukan pembunuhan pasutri di Palangka Raya, ketika diamankan Macan Kalteng.

bakabar.com, PALANGKA RAYA - Meski masih dirahasiakan pihak berwajib, identitas pelaku pembunuhan pasutri Ahmad Yendianor (46) dan Fatmawati (45) di Palangka Raya, mulai mengerucut kepada seseorang.

Pelaku diciduk petugas gabungan dari Polda Kalimantan Tengah, Macan Kalteng dan Polresta Palangka Raya di Jalan Stroberi, Kelurahan Panarung, Kecamatan Pahandut, Sabtu (8/10).

Tidak hanya menangkap pelaku, polisi juga berhasil menemukan barang bukti berupa senjata tajam jenis parang.

Senjata ini sebelumnya dibuang pelaku di saluran drainase di sekitar persimpangan Jalan Nyai Undang dan Jalan Seth Adji, usai melakukan pembunuhan.

Meski proses pencarian barang bukti tersebut mendapat perhatian dari masyarakat sekitar, kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait identitas pelaku.

Berdasarkan informasi dan foto yang beredar di media sosial, pelaku disebut-sebut merupakan salah seorang teman mendiang Ahmad Yendianor.

Perkiraan itu lantas mengerucut kepada seseorang dengan nama panggilan Aji. Juga beralias Utuh Zenit, pelaku merupakan seorang residivis.

Sementara Kapolresta Palangka Raya, Kombes Pol Budi Santosa, hanya membenarkan bahwa pelaku pembunuh Ahmad Yendianor dan Fatmawati berhasil ditangkap.

"Besok (Minggu, 9 Oktober 2022) akan digelar pers rilis terkait kasus tersebut," demikian jawaban singkat Budi Santosa.

Diketahui Ahmad Yendianor dan Fatmawati ditemukan tewas bersimbah darah dalam rumah mereka di Gang Kamboja, Jalan Cempaka, Kelurahan Langkai, Kecamatan Pahandut, Palangka Raya, Jumat (23/9).

Berdasarkan pemeriksaan forensik, Fatmawati tewas dengan 11 mata luka. Sedangkan Yendianor mendapatkan 13 mata luka. Ironisnya kejadian sadis ini sempat dilihat anak korban.

Editor
Komentar
Banner
Banner