Insiden Guru Dipecat

Dipecat Akibat Komentar "Maneh", Dedi Mulyadi Pekerjakan Mantan Guru Jadi Fotografer

Usai dipecat gara-gara komentar "Maneh" di akun Instagram Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Muhammad Sabil Fadhillah mendapatkan tawaran pekerjaan sebagai fotografer

Featured-Image
Dedi Mulyadi dan guru yang dipecat akibat komentar "maneh" di unggahan Instagram Gubernur Jabar, Ridwan Kamil. (Foto: Antara)

bakabar.com, JAKARTA - Usai dipecat gara-gara komentar "Maneh" di akun Instagram Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Muhammad Sabil Fadhillah mendapatkan tawaran pekerjaan sebagai fotografer Anggota DPR RI Dedi Mulyadi.

Tawaran pekerjaan tersebut bermula saat mantan Bupati Purwakarta tersebut menemui Sabil dan menanyakan pekerjaannya usai dipecat dari pekerjaannya sebagai guru.

"Ternyata dia masih menganggur dan sedang mencari kerja," kata Dedi seperti dilansir Antara, Minggu (19/3).

Baca Juga: DPR Desak Ridwan Kamil Segera Cabut Keputusan Pemecatan Guru di Cirebon

Dengan alasan tersebut, Dedi berinisiatif menawarkan pekerjaan sebagai fotografer di timnya.

Ini bermula saat pertemuan tersebut Sabil berkeluh kesah di hadapan Dedi tentang kondisinya yang masih mencari kerja. Tanpa segan, Sabil menawarkan dirinya agar Dedi berkenan mengangkatnya sebagai fotografernya.

"Itu juga kalau ditawari," kata Sabil saat ditanya Dedi.

Gayung bersambut, Dedi mengakui timnya sedang kekurangan fotografer. Dedi menilai Sabil orang yang tepat untuk mengisi kekosongan tersebut.

Kalau bener salaman, deal," ucap keduanya saat berjabat tangan.

Baca Juga: Golkar Umbar Tiket Cagub Jabar, Ridwan Kamil Tersingkir?

Sabil adalah guru tidak tetap yang mengajar di SMK Telkom Sekar Kemuning Kota Cirebon, Jawa Barat, diberhentikan oleh pihak yayasan yang menaunginya, lantaran dinilai melakukan pelanggaran setelah berkomentar di unggahan media sosial instagram (IG) Gubernur Ridwan Kamil.

"Saya memang sudah dipecat, tapi di sini (surat) bertuliskan pengakhiran hubungan kerja, ini dikarenakan komentar saya di IG Gubernur Ridwan Kamil," ungkap Sabil.

Mengenai masalah yang menimpa Sabil, Dedi juga berharap agar semua orang bisa menghadapi segala sesuatu secara rileks dan tidak perlu tegang.

Baca Juga: Sempat Ramai Disebut akan Merapat ke PAN, Sekjen: Hormati Keputusan Ridwan Kamil

Meski begitu, Dedi juga mengkritik Sabil sebagai insan pengajar agar lebih peka saat melontarkan kritik. Terlebih bila hal tersebut memberikan kesan multi-tafsir.

"Dan saya mengkritik Kang Sabil, dia lupa bahwa dia seorang guru yang ketika masuk ke media sosial akan menimbulkan multi-tafsir, karena kultur-nya bukan hanya Pantura di media sosial. Kita juga harus menghormati kultur, mengkritik boleh tapi pilih diksi bahasa yang tidak menimbulkan kontroversi dan ketersinggungan." tutur Dedi Mulyadi.

Editor
Komentar
Banner
Banner