bakabar.com, BANJARBARU - Sengkarut penanganan longsor jalan nasional Km 171 Satui, Kabupaten Tanah Bumbu imbas gerusan tambang belum juga berkesudahan. Teranyar, Dinas PUPR Kalsel tak mau ikut campur tangan.
Sebagai pengingat, jalan yang diapit lubang tambang batu bara tersebut ambruk sejak akhir 2022 lalu. Butuh tak kurang dari Rp200 miliar guna memperbaiki jalan penghubung Kalimantan Selatan dengan Kalimantan Timur itu.
Kepala Dinas PUPR Kalsel Ahmad Solhan menyebut alasan pihaknya tak ikut campur lantaran status Km 171 merupakan jalan nasional. "Artinya bukan kewenangan provinsi," ujarnya kepada bakabar.com, Jumat (2/6).
Baca Juga: Jokowi Dicap Berkhianat Abaikan Tragedi KM 171 Tanah Bumbu
Baca Juga: Tragedi Km 171 Tanah Bumbu, Aktivis Siapkan Kado Ultah Jokowi
Karenanya, Pemprov Kalsel, kata dia, tak sekalipun pernah melobi pemerintah pusat atau kementerian ihwal perbaikan jalan yang juga menghubungkan Tanah Bumbu dengan ibu kota Nusantara tersebut.
Akses penting perekonomian Kalsel ambruk akibat guguran tanah. Longsor terjadi sebanyak tiga kali. Kali pertama 28 September 2022, akses lalu lintas dari Banjarmasin ke Kotabaru atau sebaliknya terpaksa menggunakan jalan alternatif yang merupakan jalan tambang. Kondisinya jauh dari layak.
Longsornya jalan nasional Kilometer 171 Satui Tanah Bumbu tak ubahnya tragedi. Tak cuma melumpuhkan ruas jalan Kalimantan Selatan-Kalimantan Timur, juga membuat puluhan keluarga terpaksa mengungsi.
Baca Juga: Senayan Ompong soal Tragedi Km 171 Tanah Bumbu
Delapan bulan berlalu, belum terlihat tanda perbaikan dan pembenahan yang signifikan. Pemerintah pusat masih sibuk saling tunjuk dengan perusahaan tentang siapa pihak yang paling bertanggung jawab.
Balai Pelaksana Jalan Nasional Kalsel sedianya sempat menargetkan penguatan atau bahkan perbaikan jalan selesai dalam waktu sepekan sejak 21 Oktober lalu.
"Kita target sepekan sudah bisa difungsionalkan, kalau cuaca mendukung," ucap Kepala BPJN Kalsel, Sauqi Kamal, kala itu.
Baca Juga: [EKSKLUSIF] Aral Perbaikan Jalan Km 171 Tanah Bumbu
Hal sama juga sempat disampaikan Sekretaris Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar. Selain menarget pengerjaan jalan itu dalam sepekan, dirinya juga sudah meminta para perusahaan tambang yang mengapit jalan nasional turut membantu dalam penanganan.
Baca Juga: Amblasnya Jalan Nasional Km 171 Satui Tanbu, Tanggung Jawab Siapa?
"Kami sudah memanggil sejumlah perusahaan dan meminta turut membantu dalam perbaikan," kata Roy pada Oktober 2022 silam.
Faktanya, target itu meleset jauh. Pengerjaan ini sudah melewati target hampir 9 bulan.