Tragedi Km 171

Jokowi Dicap Berkhianat Abaikan Tragedi KM 171 Tanah Bumbu

Forum Kebangkitan Kalimantan mengecam Presiden Jokowi yang mengabaikan dan berkhianat tak memperbaiki jalan nasional KM 171 Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan

Featured-Image
Presiden Joko Widodo melakukan sidak jalan di Lampung bersama Menteri PUPR, Menteri Perdagangan dan Menteri BUMN. Foto: Setneg

bakabar.com, JAKARTA - Forum Kebangkitan Kalimantan mengecam Presiden Jokowi yang mengabaikan dan berkhianat tak memperbaiki jalan nasional Km 171 Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan yang longsor akibat aktivitas pertambangan. 

"Kehancuran nyata oleh penambang di Km 171 Tanah Bumbu, betulin itu jalan," kata perwakilan Forum Kebangkitan Kalimantan, Anang Rosadi di Jakarta, Sabtu (20/5).

Baca Juga: Mengapa Jokowi Terus Abai Tragedi Km 171 Tanah Bumbu?

Ia kemudian menagih komitmen Jokowi untuk memperbaiki sejumlah infrastruktur yang menghambat dan merugikan kenyamanan masyarakat.

Terlebih jalan nasional KM 171 Tanah Bumbu yang longsor dan belum ada perbaikan yang signifikan sejak delapan bulan terakhir. 

Terlebih Jokowi sempat sesumbar akan menyerap aspirasi masyarakat dan segera memperbaiki infrastruktur yang rusak. Maka Jokowi dinilai berkhianat terhadap ucapannya sendiri jika tak mampu mengatasi kerusakan infrastruktur.

"Jadi Km 171 itu merespons keinginan Pak Jokowi bahwasannya setiap kerusakan-kerusakan infrastruktur harus dilaporkan," ujarnya.

Baca Juga: Tak Tahu Tragedi Km 171 Tanbu, Sekjen ESDM Sebaiknya Mundur!

"Dan kami menuntut janji apakah ucapan beliau di media sosial itu sebagai ucapan riil atau ucapan kamuflase! perhatikanlah Kalimantan!" kata dia menegaskan.

Anang juga berharap Jokowi tak memandang sebelah mata Kalimantan yang juga berkontribusi dalam pembangunan nasional. 

Dia menyebut terlebih potensi sumber daya alam (SDA) di Kalimantan dikeruk yang mengakibatkan jalan nasional KM 171 menjadi amblas akibat longsor. 

"Kami di sini menuntut janji itu salah satunya adalah kilometer 171 di Tanah Bumbu Kalimantan Selatan yang hancur oleh tambang," jelasnya.

"Jangan sampai hal ini diingkari lagi, jangan bermain-main dengan orang Kalimantan karena selama ini sudah terjajah alamnya, hanya dijadikan eksploitasi semata," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner