Sport

Digerogoti Kasus Suap, Barcelona Terancam Dicoret dari Liga Champions

Kalau terbukti menyuap wasit, Barcelona terancam dicoret dari Liga Champions dan kompetisi internasional lain di musim 2023/2024.

Featured-Image
Barcelona akan dicoret dari Liga Champions, seandainya terbukti menyuap wasit. Foto: Sport Stars

bakabar.com, JAKARTA - Kalau terbukti menyuap wasit, Barcelona terancam dicoret dari Liga Champions dan kompetisi internasional lain di musim 2023/2024.

Diketahui jaksa penuntut umum di Spanyol mengajukan tuntutan terhadap Barcelona, serta dua mantan presiden klub La Liga, atas dugaan suap terhadap pejabat wasit untuk mempengaruhi pertandingan.

Kalau proses hukum terus berlanjut dan terbukti melakukan pelanggaran, sepak terjang Barcelona dipastokan terancam.

Berdasarkan regulasi kompetisi UEFA, klub tidak boleh tampil di Liga Champions, Liga Europa dan Conference League jika tersandung kasus ilegal di dalam dan/atau di luar negeri.

Seperti dilansir CNN, kemungkinan pencoretan Barcelona dari semua kompetisi semakin besar, karena UEFA menaruh perhatian terhadap kasus ini.

Adapun dalam penyelidikan, jaksa menduga Barcelona membayar lebih dari 7,3 juta euro (setara Rp120,4 miliar) sepanjang 2001 hingga 2018 kepada perusahaan milik Jose Maria Enriquez Negreira.

Jose Maria Enriquez Negreira merupakan Wakil Presiden Komite Wasit di Asosiasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) dalam rentang 1993 hingga 2018.

Jaksa mengklaim Barcelona dan Negreira terlibat perjanjian rahasia dengan imbalan uang. Perjanjian itu mengharuskan Negreira menguntungkan Barcelona dalam keputusan wasit di pertandingan.

Barcelona sendiri telah respons dengan membantah tuduhan, sekaligus meminta komisi yudisial memeriksa jaksa bersangkutan.

"Dakwaan itu tidak lebih dari hipotesis penyelidikan awal dari jaksa penuntut. Sekarang adalah momen untuk memulai penyelidikan yudisial," jawab Barcelona.

"Kami sepenuhnya akan bekerja sama dalam penyelidikan dengan segala cara yang diperlukan. Kami menegaskan tidak pernah membeli wasit atau mencoba mempengaruhi keputusan pejabat apapun," tutup keterangan tersebut.

Editor


Komentar
Banner
Banner