bakabar.com, BARCELONA – Tak kuasa menahan emosi, dua pemain Barcelona beradu mulut di tengah pertandingan babak 16 besar Liga Champions melawan Paris Saint Germain (PSG), Rabu (17/2).
Tidak tanggung-tanggung, Barcelona dilumat dengan skor 1-4 dalam pertandingan leg pertama tersebut.
Padahal anak asuh Ronald Koeman itu unggul lebih dulu berkat gol penalti Lionel Messi di menit 27.
Kemudian Kylian Mbappe menyamakan kedudukan di menit 32. Lantas pemain 22 tahun menggila di babak kedua.
Kylian Mbappe mencetak dua gol lagi untuk menggenapkan hattrick. Sementara satu gol lain disumbangkan Moise Kean, juga di babak kedua.
Frustrasi akibat kekalahan itu sulit ditutupi pemain Barcelona, bahkan sebelum pertandingan berakhir.
Ketika kedudukan masih 1-1, Gerard Pique dan Antoine Griezmann terlibat adu argumen yang panas, hingga melontarkan kata-kata keras.
Dilansir dari Bola, isi perdebatan itu diperoleh melalui pembacaan gerak bibir mereka di lapangan.
Momen itu terjadi ketika PSG mendapatkan sepak pojok di menit 38. Awalnya Gerrard Pique berteriak kepada pemain-pemain lain.
“Ayo kuasai bola lebih lama. Sialan! Ayolah. Kuasai bola lebih lama!” teriak Pique.
Antoine Griezmann yang berdiri tidak jauh, langsung membalas, “Tenanglah, Geri. Berhenti berteriak,” sahutnya.
Jawaban tersebut ternyata tidak membuat Pique puas, “Sialan, Grizzi,” gerutu bek tengah yang baru dimainkan pasca cedera tersebut.
Selanjutnya mereka saling melontarkan kalimat-kalimat dengan nada tinggi, “Kita menderita dan sudah seperti ini selama 5 menit,” tegas Pique.
Bek Barcelona lain, Clement Lenglet, mencoba menenangkan suasana dengan cara melakukan koordinasi man marking.
Namun tindakan tersebut tak cukup untuk meredam amarah Pique, “Kita berlari seperti orang gila,” serunya.
Antoine Griezmann yang tidak ingin disalahkan, langsung menimpali pernyataan Pique, “Saya juga berlari,” sambarnya.
Dalam proses selanjutnya, Gerard Pique digantikan Oscar Mingueza di menit 71. Sedangkan Antonio Griezmann digantikan Martin Braithwaite di menit 85.
Kekalahan 1-4 itu membuat peluang Barcelona untuk lolos ke perempat final, dipastikan semakin menipis.
Mereka wajib meraih kemenangan dengan mencetak empat gol tanpa kebobolan di leg kedua yang berlangsung pertengahan Maret 2021.
Barcelona pun menghadapi capaian terburuk, sejak terdepak di babak 16 besar musim 2006/2007. Mereka disingkirkan Liverpool akibat kalah produktivitas gol tandang dengan agregat 2-2.
Sebenarnya Barcelona pernah kalah 0-4 dari PSG di leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2016/2017.
Namun di leg kedua, Barcelona berbalik menang 6-1 di leg kedua dan lolos ke perempat final lewat agregat 6-5.
Masalahnya situasi dan sudah jauh berbeda. Selain leg kedua dilangsungkan di kandang lawan, komposisi pemain Barcelona sekarang masih dalam tahap regenerasi.
Pun performa Barcelona di Liga Champions cenderung menurun, setelah menjadi juara di musim 2014/2015.
Dalam lima musim terakhir, mereka empat kali terhenti di perempat final dan sekali tembus ke final.
Bahkan di musim 2019/2020, Barca menderita salah satu kekalahan paling telak dalam sejarah klub, ketika dihajar Bayern Munich 2-8 di babak delapan besar.