bakabar.com, MARABAHAN - Tidak lama lagi, Bundaran Rumpiang akan berubah menjadi lebih eye catching dibanding bentuk yang sekarang.
Hal tersebut seiring pematangan rencana pembangunan ornamen penghias yang ditangani Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Barito Kuala (Batola).
"Pembangunan fisik sudah dianggarkan senilai sekitar Rp3 miliar," papar papar Kabid Tata Ruang dan Bina Konstruksi Dinas PUPR Batola, Saraswati Dwi Putranti, Selasa (7/2).
"Proses pelelangan proyek pembangunan dilakukan paling lambat Maret 2023. Kalau tidak ditemukan kendala, pembangunan sudah dapat dimulai April," imbuhnya.
Adapun desain bundaran sedianya sudah disiapkan. Lantas setelah diekspos dengan tokoh masyarakat dan budayawan, diperoleh berbagai masukan perubahan.
"Banyak masukan agar desain kedaerahan lebih ditonjolkan. Makanya untuk mengakomodir masukan tersebut, konsultan masih dalam proses melakukan sedikit perombakan desain," jelas Saraswati.
Baca Juga: Rawan Kecelakaan, Bundaran Rumpiang Segera Pindah Tempat
Baca Juga: Bangun Bundaran Rumpiang, Batola Gandeng Fakultas Teknik ULM
"Intinya desain bundaran akan melebur unsur-unsur yang menyusun lambang daerah. Mulai dari semboyan Selidah, tameng, raja tumpang, hingga padi dan purun," sambungnya.
Selain mengusung kearifan lokal, bundaran juga akan disinari sejumlah lampu sorot. Diketahui bundaran ini membelah persimpangan jalan menuju Marabahan dan Margasari.
"Sebenarnya kalau ditotal keseluruhan sesuai desain, anggaran yang dibutuhkan lebih dari Rp3 miliar lantaran bundaran tersebut cukup luas," tukas Saraswati.
Memang setelah dipugar oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan, Bundaran Rumpiang memiliki luas 1.319,6 meter persegi dengan diameter 41 meter.
Pelebaran ini juga menyesuaikan standar jalan nasional, sekaligus mempertimbangan arus lalu lintas dalam beberapa tahun kedepan.
"Makanya terbuka kemungkinan akan dibangun dalam dua tahap atau disesuaikan saja dengan ketersediaan anggaran," pungkas Saraswati.