bakabar.com, BARABAI – Anggapan memiliki Jaminan Kesehatan Nasional dengan Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) hanya ketika sakit-sakitam, tidak berlaku bagi Syahrani. Dia menganggap bahwa sehat adalah yang utama.
Salah satu penarik becak di Kota Barabai, Hulu Sungai Tengah (HST) ini telah merasakan kelebihan JKN-KIS. Syahrani telah berkali-kali rasakan keunggulan program JKN-KIS.
Pada 2019, dia pernah beberapa kali menggunakan JKN-KIS karena masalah pada lambungnya. Namun Syahrani bersyukur, penyakitnya dapat ditangani.
“Beberapa kali berobat di puskesmas menggunakan JKN-KIS, alhamdulillah sekarang sudah jarang kambuhnya (maag),” kata Syahrani.
Syahrani menuturkan, jika sakit menyerangnya, 2 kerugian turut menyerang dirinya.
Pertama, jika sakit, dia kesusahan melawan penyakitnya. Kedua, jika penyakitnya kambuh otomatis tidak bisa menarik becak.
Hanya dari mengayuh becak, dia mendapatkan pemasukan untuk mencukupi keperluannya sehari-hari.
“Kalau sudah sakit, tidak ada pemasukan. Apalagi sekarang lagi pandemi, Kadang sehari gak dapat uang," ujar Syahrani.
Walaupun dalam masa sulit, ia masih tetap bersyukur karena urusan kesehatan sudah ada penjamin yang dapat diandalkan. Keluarganya pun juga tenang.
Jika suatu saat sakit dan tak memiliki tabungan, kata Syahrani, ada kartu sakti yang setia menjaga dirinya dan keluarga tercintanya.
“Walaupun tidak ada uang cadangan, tapi kalau setidaknya ada yang sakit bisa berobat gratis pakai kartu JKN-KIS," ucapnya dengan senyum.
Kenuntungan lainnya yang didapat Syahrani, dia tak harus jauh-jauh ke rumah sakit untuk berobat. Hanya bermodalkan kartu hijau yang aktif dari BPJS Kesehatan itu, berobat di puskesmas pun jadi.
“Fasilitasnya baik dan kualitasnya pun tidak jauh berbeda satu dengan yang lainnya. Berobat di puskesmas pasti terlayani dengan baik,” aku Syahrani.
Di tengah penantian akan perbaikan situasi ekonomi, Syahrani yakin jika program JKN-KIS akan tetap ada. Tentunya terus hadir memberikan jaminan kesehatan untuk masyarakat seluruhnya.
Ia berharap, pandemi Covid-19 akan segera berakhir dan dirinya serta keluarganya tetap sehat tanpa harus memakai kartu JKN-KIS.
"Semoga saja sehat terus, biar orang lain yang lebih perlu memakainya, tapi kalau mau pakai sudah ada yang jamin," tutup Syahrani.
Editor: Syarif