Tak Berkategori

Di Tengah Isu Perang, Rusia-Ukraina Dihantam Gelombang Covid!

apahabar.com, JAKARTA – Di tengah ancaman isu perang antara Rusia dan Ukraina, wilayah Eropa Timur harus menghadapi…

Featured-Image
Ilustrasi tentara saat latihan perang. Foto-istimewa

bakabar.com, JAKARTA –Di tengah ancaman isu perang antara Rusia dan Ukraina, wilayah Eropa Timur harus menghadapi ancaman baru. Gelombang baru kasus varian Covid-19 Omicron kini bergerak ke arah wilayah tersebut.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak pihak berwenang untuk meningkatkan laju vaksinasi. Selain itu, WHO juga meminta pemerintah setempat melakukan langkah pencegahan lainnya seperti rapid test dan penggunaan masker.

Direktur Regional WHO Eropa Hans Kluge mengatakan dalam dua minggu terakhir kasus Covid-19 meningkat lebih dari dua kali lipat di Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Georgia, Rusia dan Ukraina.

Melansir Reuters, Selasa (15/02/2022), kasus Covid-19 di seluruh Eropa tercatat lebih dari 165 juta kasus. Sementara itu, dalam satu minggu terakhir ada 25 ribu kasus kematian.

Peringatan WHO ini datang saat negara di Eropa, termasuk Republik Ceko dan Polandia, mengisyaratkan pelonggaran pembatasan Covid-19 bulan depan. Ini dilakukan jika jumlah kasus harian terus menunjukkan penurunan.

Kluge juga menyoroti kebijakan negara untuk melonggarkan pembatasan pandemi. Menurutnya, saat ini bukan waktunya mencabut langkah-langkah tersebut.

“Menghadapi gelombang pasang Omicron dan Delta yang masih beredar di Timur, situasi yang mengkhawatirkan ini bukan saatnya untuk mencabut langkah yang kita ketahui berhasil mengurangi penyebaran Covid-19,” ungkap Kluge, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (15/02/2022).

Selain itu,Kluge juga meminta pemerintah untuk memeriksa mengapa vaksinasi masih dalam tingkatan yang rendah. Bahkan, ini terjadi pada lansia, yang menjadi prioritas mendapatkan vaksin Covid-19.

Sejauh ini, kurang dari 40% masyarakat berusia di atas 60 tahun di Bosnia Herzegovina, Bulgaria, Kirgistan, Ukraina dan Uzbekistan telah menyelesaikan vaksinasi mereka.



Komentar
Banner
Banner