Pasar Kripto

Di Balik Sentimen Inflasi AS, Pasar Kripto Melaju Datar

Di balik sentimen data inflasi Amerika Seriikat (AS) pada Juli kemarin. Ada pasar kripto yang melaju datar atau sideway hingga hari ini.

Featured-Image
Pasar Kripto tetap melaju datar di balik inflasi Amerika Serikat. Foto: dok.Reuters/Ann Wang via Antara/Pri

bakabar.com, JAKARTA - Di balik sentimen data inflasi Amerika Seriikat (AS) pada Juli kemarin. Ada pasar kripto yang melaju datar atau sideway hingga hari ini.

Dari pantauan bakabar.com, harga Bitcoin (BTC) berada di zona merah, jatuh di bawah ambang batas USD 29.500, Sabtu (12/8) pagi.

Sementara, Ethereum (ETH) juga sedang alami penurunan. Di siai lain, 10 kripto teratas CoinMarketCap diperdagangkan beragam.

Baca Juga: Alami Konsolidasi Alot, Bitcoin Menetap di Zona Merah

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menyoroti hal itu. Kata dia, situasi ini akan melemahkan pasar kripto.

"Akan ada penurunan harga sebagian besar aset kripto, termasuk Bitcoin dan altcoin lainnya," ungkapnya kepada bakabar.com, Sabtu (12/8).

Lalu, dampak apa yang terjadi bila pasar kripto melemah? Kata Fyqieh, Investor dan trader akan merugi.

Pasar kripto umumnya sudah dikenal karena volatilitasnya yang tinggi. Namun, selama periode pelemahan hal itu berpotensi meningkatkan resiko.

"Volalitas bisa semakin meningkat," terangnya.

Pasalnya, pada periode ini, dalam waktu-waktu tertentu harga bisa naik turun dengan cepat. Menciptakan peluang besar untuk keuntungan atau kerugian.

Lebih jauh, terang Fyqieh, pelemahan pasar dapat menciptakan sentimen negatif di antara investor dan pelaku pasar.

Baca Juga: Kripto Bisa Bikin Untung, Tapi Jangan Asal!

Ketika harga terus turun, banyak investor mungkin cenderung panik dan menjual aset mereka. "Hal itu akan menyebabkan tekanan lebih lanjut pada harga," katanya

Biar tahu saja. Selama periode pelemahan ini, beberapa trader akan memilih untuk mengurangi aktivitas trading mereka karena risiko yang lebih tinggi dan ketidakpastian pasar.

"Ini bisa mengakibatkan penurunan likuiditas dan volume perdagangan," terangnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner