mobil listrik dfsk

DFSK Gelora E Teruji Sanggup Taklukkan Semua Medan Jalanan

PT Sokonindo Automobile patut bangga. Produk mereka yakni DFSK Gelora E menjadi satu-satunya kendaraan niaga berbasis energi listrik di Indonesia.

Featured-Image
Simulasi perjalanan antarkota antarprovinsi DFSK Gelora E berjalan lancar. Foto: dok. DFSK

bakabar.com, JAKARTA - PT Sokonindo Automobile patut bangga. Produk mereka yakni DFSK Gelora E menjadi satu-satunya kendaraan niaga berbasis energi listrik yang tersedia di pasar otomotif Indonesia.

Sebagai sebuah kendaraan yang dirancang untuk melakukan tugas-tugas berat dan mengedepankan fungsionalitas tinggi, DFSK Gelora E diklaim sanggup melewati berbagai kondisi jalan. Hal itu sudah dilakukan pabrikan dan telah lulus simulasi perjalanan antar kota antar provinsi.

Simulasi perjalanan yang dilakukan di berbagai kondisi jalanan disebut menjadi bukti konkret bagaimana keandalan, efektivitas, hingga efisiensi Gelora E sehingga menjadi solusi mobilitas niaga yang dibutuhkan konsumen.

Baca Juga: Bersama DFSK, Seres Jadi Merek Mobil Listrik Baru di Indonesia

Mobil niaga buatan pabrik DFSK di Cikande, Serang ini membuktikan keunggulan kendaraan listrik seperti tenaga yang besar, ruang kargo yang lega, nyaman, dan tentunya ramah lingkungan. Semunya itu bisa dimanfaatkan sebagai kendaraan operasional yang bisa menguntungkan dan membawa pertumbuhan bisnis.

"Kami dan rekan-rekan bisnis sudah melakukan berbagai simulasi perjalanan menggunakan DFSK Gelora E. Terbukti di setiap tantangan yang disediakan, mobil ini bisa menyelesaikan perjalanan dengan baik dan membuktikan kendaraan listrik bisa diandalkan untuk kegiatan operasional masyarakat sehari-hari," ungkap Marketing Head PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi melalui keterangan tertulis, Senin (10/7).

DFSK Gelora E lakukan simulasi perjalanan dari Lampung ke Jakarta. Foto: dok. DFSK
DFSK Gelora E lakukan simulasi perjalanan dari Lampung ke Jakarta. Foto: dok. DFSK

Simulasi perjalanan dilakukan secara bertahap dengan berbagai kondisi jalanan. Mulai dari perjalanan antar kota sampai perjalanan antar pulau yang kerap ditemui kendaraan-kendaraan niaga dalam bertugas.

Seluruh simulasi perjalanan ini dilakukan dengan konfigurasi 2 orang penumpang dan barang bawaan sekitar 200-500 kg. Semua perjalanan ini dilakukan dengan kondisi baterai terisi penuh, dan tanpa melakukan pengisian baterai di tengah-tengah perjalanan.

Baca Juga: IIMS 2023: DFSK Gelora E Disulap Jadi Ambulans, Begini Wujudnya

Simulasi pertama dilakukan dengan mengambil perjalanan dari Jakarta-Bandung pada Maret 2023 dengan total jarak tempuh 185 Km. Dengan membawa 2 orang penumpang dan 500 kg barang bawaan, DFSK Gelora membutuhkan rata-rata 60% daya baterai atau setara dengan Rp42.000.

Simulasi kemudian berlanjut pada April 2023 dengan rute Parapat ke Medan (Sumatera Utara) atau sekitar 168,5 KM. DFSK Gelora E membawa 2 orang penumpang dengan 500 kg barang bawaan, dan didapatkan hasil terbaik yaitu 38% daya baterai, dan dikonversi dalam rupiah menjadi Rp27,132.

Perjalanan dari Bandar Lampung ke Jakarta pada Mei 2023 pun juga tidak kalah menantang dengan jarak tempuh sekitar 223 KM dan mengantarkan 2 orang penumpang serta 400 kg barang bawaan. Gelora E hanya membutuhkan 72 persen daya baterai atau membutuhkan biaya Rp51.400.

DFSK Gelora E sebagai Baterai yang digunakan sudah menggunakan teknologi Lithium-ion dengan kapasitas 42 kWH, dan sanggup untuk menyuplai energi DFSK Gelora E sejauh 300 KM.

Baca Juga: DFSK Gelora E Dinobatkan Jadi Mobil Niaga Termurah di IIMS 2023

Untuk pengisiannya tidak memerlukan waktu yang lama berkat dukungan fast charging sehingga pengisian daya 20-80% hanya membutuhkan waktu 80 menit. Kualitas baterai juga sudah dipastikan terjaga karena sudah lolos uji yang dilakukan oleh DFSK.

DFSK Gelora E juga ditunjang dengan efisiensi energi yang tinggi dan mampu mengurangi biaya operasional yang ditimbulkan oleh penggunaan kendaraan. Konsumen cukup mengeluarkan biaya sebesar Rp200 per kilometer, atau setara dengan 1/3 dari biaya operasional kendaraan komersial konvensional.

DFSK Gelora E lakukan simulasi perjalanan. Foto: dok. DFSK
DFSK Gelora E lakukan simulasi perjalanan. Foto: dok. DFSK

Konsumen DFSK Gelora E juga tidak perlu khawatir dengan keamanan baterai selama kepemilikan kendaraan. DFSK Gelora E sudah mengadopsi langkah-langkah perlindungan seperti perlindungan isolasi, perlindungan tegangan tinggi, tahan debu dan air (hingga standar IP67), dan sistem perlindungan baterai yang ketat untuk memastikan keamanan baterai dalam kondisi ekstrim.

Dimensi DFSK Gelora E tercatat 4.500mm x 1.680mm x 2.000mm (PxLxT) yang memberikan kabin ekstra luas dan lapang, serta dipadukan dengan kemampuan berkendara yang bisa diandalkan.

Baca Juga: Biaya Perawatan Pikap DFSK Super Cab Selama 5 Tahun Cuma Rp12 Jutaan

Kendaraan fungsional ini hadir ditawarkan dalam 2 varian, yakni Minibus dan Blind Van, yang bisa dipilih berdasarkan kebutuhan usaha konsumen di Indonesia.

Model Minibus hadir dengan kapasitas 7 penumpang dan cocok untuk digunakan sebagai kendaraan angkutan umum, travel, kendaraan shuttle, antar jemput karyawan, bahkan mendukung sektor pariwisata.

Kemudian untuk model Blind Ban didukung dengan panjang kabin mencapai 2,63m dan area kargo mencapai 5 m3 dan cocok untuk kebutuhan logistik, katering, angkutan barang, dan berbagai sektor lainnya.

Baca Juga: DFSK Gelora E Akan Diproduksi Lokal, Harga Rp350 Jutaan

Seluruh DFSK Gelora E yang digunakan merupakan hasil produksi pabrik Cikande, Serang, Banten yang sudah mengadopsi berbagai teknologi produksi terkini dan modern sehingga memenuhi status sebagai industri 4.0.

Secara keseluruhan pabrik DFSK mampu memproduksi 50 ribu unit per tahun berkat dukungan teknologi robotik dan sumber daya manusia (SDM) terlatih. Teknologi robotik yang diusung pabrik DFSK sudah mencapai 90 persen untuk proses produksi.

Editor
Komentar
Banner
Banner