Konflik Internal Demokrat Kalteng

Demokrat Kalteng Lagi Tegang: Konflik Partai Nyerempet Rumah Tangga

Mau heran, tapi ada. Konflik internal partai nyerempet ke rumah tangga. Ini terjadi di DPD Demokrat Kalimantan Tengah.

Featured-Image
Ketua DPD Partai Demokrat Kalteng, H. Nadalsyah (Koyem), (Foto : Ist/apahabar.com)

bakabar.com, PALANGKA RAYA - Mau heran, tapi ada. Konflik internal partai nyerempet ke rumah tangga. Ini terjadi di DPD Demokrat Kalimantan Tengah.

Kisruh rumah tanggal Wakil Wali Kota Palangka Raya, Umi menyeret nama Ketua DPD Demokrat Kalteng, Nadalsyah. Ia pun angkat bicara.

Koyem, sapaan akrabnya, tegas. Dirinya tak ada urusan dengan hubungan rumah tangga Umi dan suaminya Sriosako.

Baca Juga: Din: Pengajuan PK Moeldoko Kudeta Demokrat Merusak Demokrasi!

"Saya memang ada mendengar kabar itu (gugatan cerai Wakil Wali Kota Palangka Raya), dan saya tidak mau ikut campur urusan pribadi orang lain," ucap Bupati Barito Utara itu.

Ia kecewa. Kok bisa namanya dikait-kaitkan dalam pertikaian pribadi itu.

"Saya sudah berpesan kepada kawan-kawan melalui Sekretaris DPD Demokrat Kalteng, jangan sampai ikut-ikutan membuka aib orang," ujarnya.

Seperti diketahui, pernikahan Umi di ambang perceraian. Ia sudah melayangkan gugatan cerai kepada ke Pengadilan Agama Palangka Raya.

Baca Juga: Denny Adukan Kudeta Demokrat ke Megawati, Singgung Sejarah PDIP

Kebetulan, Sriosako juga adalah kader Demokrat. Ia legislator di DPRD Kalteng.

Belakangan, Sriosako mengungkapkan bahwa kisruh rumah tangganya dengan Umi dipicu pertikaian internal partai. Lawannya adalah Koyem.

Karena itu, Koyem sangat menyayangkan pernyataan itu. Lantaran Sriosako menyebut masalah rumah tangganya buntut dari konflik yang terjadi antara mereka berdua.

Koyem merasa pernyataan Sriosako itu bentuk upaya membuat citra buruk dirinya di mata publik.

Ia juga menegaskan. Apa yang dinarasikan mengenai isi percakapan melalui pesan WhatsApp oleh Sriosako tidak benar. Di sana disebutkan Koyem menantang untuk berkelahi.

Baca Juga: Denny: Moeldoko 'Tukar Guling' Kasus Sekma dengan PK Demokrat

Padahal, kata Koyem, ajakan bertemu berdua itu untuk duduk bersama. Membicarakan konflik yang sedang terjadi.

Tidak hanya itu, ia juga menyayangkan sikap dari Sriosako yang sebelumnya sempat Gerakan Anti Koyem. Apalagi dengan membawa sejumlah kader Demokrat.

Bagi dia, ada indikasi upaya menggulingkan dirinya sebagai ketua partai. Padahal, ia merasa tak pernah melakukan perbuatan yang menjelekkan nama baik Sriosako.

“Saya merasa, beliau ini terus berusaha menjelek-jelekan saya. Agar saya dipandang buruk oleh masyarakat, untuk apa saya melawan beliau berkelahi," kata dia.

Baca Juga: Demokrat Tak Peduli Anas Urbaningrum Bebas dari Penjara!

Terkait pelaporan dirinya oleh Sriosako ke Polda Kalteng, Koyem berharap agar masalah ini bisa dibicarakan melalui internal partai. Sehingga tak berpengaruh pada Pemilu 2024.

"Mengenai masalah ini, saya akan ke DPP Demokrat untuk menceritakan kronologisnya secara terang benderang, agar tidak ada informasi sepihak. Selanjutnya apapun keputusannya, bisa sesuai dengan AD-ART partai," tandasnya.

Terpisah, Sriosako mengungkapkan, kalau gugatan cerai sang istri bermula karena adanya konflik pribadi dirinya dengan Koyem. Di mana beberapa waktu lalu sempat membuatnya emosi.

"Karena masalah ini, saya sempat bercerita dengan istri saya, kalau saya siap pisah. Takutnya terjadi apa-apa. Karena apabila nantinya saya masuk penjara atau mati, ya pisah juga nantinya," ceritanya saat berada di Ditreskrimsus Polda Kalteng, Selasa (6/6) siang.

Biar tahu saja. Sidang perdana gugatan cerai Umi Mastikah terhadap suaminya Sriosako bakal digelar 15 Juni 2023 nanti. Bertempat di Pengadilan Negeri Agama Palangka Raya.

Editor


Komentar
Banner
Banner