bakabar.com, JAKARTA - Terkena sanksi larangan dua pertandingan dan denda 10.000 Euro atau sekitar 162 juta rupiah dari Serie A, Jose Mourinho berencana mencari pengacara untuk mengajukan banding.
Pelatih AS Roma itu diusir keluar lapangan karena protes keras saat timnya kalah oleh Cremonese 1-2 pada Liga Italia, Rabu (1/3) dini hari WIB, namun Mouriho mengaku bahwa ia diprovokasi oleh wasit keempat.
Ini merupakan kartu merah ketiga untuk pelatih asal Portugal tersebut di Serie A.
“Untuk pertama kalinya dalam karir saya, seorang wasit berbicara kepada saya dengan cara yang tidak dapat dibenarkan,” kata Mourinho setelah laga di laman resmi klub.
Baca Juga: Pencetak Gol Terbanyak Piala Dunia Meninggal di Usia 89 Tahun
“Saya tidak gila. Dan untuk mendapatkan reaksi yang saya miliki adalah karena sesuatu telah terjai. Saya perlu tahu sekarang apakah saya dapat melakukan sesuatu dari sudut pandang hukum.”
“[Wasit] Piccinni memberi sata kartu merah karena ofisial keempat mengatakan demikian. Tapi ofisial keempat tidak memiliki kejujuran untuk juga memberi tahu dia apa yang dia katakan kepada saya, bagaimana dia memperlakukan saya dan apa yang memicu reaksi saya,” tambah Mourinho.
Akibat sanksi tersebut, Mou akan melewati pertandingan kandang melawan Juventus, Senin (6/3) dini hari WIB, juga ketika menghadapi Sassuolo pada 14 Maret mendatang.
Padahal kekalahan dari Cremonese membuat Roma tersingkir dari zona Liga Champions dengan menduduki posisi kelima, terpaut selisih satu poin dari Lazio. Sementara itu, sebagai tim zona degradasi, Cremonese mendapatkan kemenangan pertamanya di musim ini.
Baca Juga: Hasil Piala Asia U-20: Kalah 2-0, Indonesia Gagal Tekuk 10 Pemain Irak
Serie A mengeluarkan pernyataan tertulis terkait insiden itu, yang mengatakan bahwa sang pelatih menentang secara keras karena keputusan wasit.
“Dengan keras dan provokatif menentang keputusan wasit di babak kedua, dan mengulangi perilaku seperti itu pada saat pengusiran,” sebut pernyataan Serie A dikutip dari espn.
“Karena juga pada akhir pertandingan, memasuki ruang ganti wasit, meskipun diizinkan untuk melakukannya, dan telah menyampaikan ekspresi dan kesimpulan ofensif yang serius kepada ofisial keempat,” tutup pernyataan tersebut.