Tak Berkategori

Dapat Hidayah, Warga Binaan Lapas Balikpapan Ini Ketika Bebas Ingin Jadi Guru Ngaji

apahabar.com, BALIKPAPAN – Kehidupan Muhammad Riyandi (31), seolah berbalik 180 derajat. Ya, seorang warga binaan pemasyarakatan…

Featured-Image
Muhammad Riyandi dan narapidana lain saat melakukan tadarus bersama di Lapas Klas II A Balikpapan. Foto: Istimewa

bakabar.com, BALIKPAPAN – Kehidupan Muhammad Riyandi (31), seolah berbalik 180 derajat.

Ya, seorang warga binaan pemasyarakatan kasus narkotika ini terlihat lebih religius selama menjalani masa pidananya 4 tahun di dalam Lapas Kelas IIA Balikpapan.

Riyandi mengaku mendapat hidayah menghabiskan waktunya di Lapas untuk belajar agama. Tepat di bulan Ramadan seperti ini Riyandi disibukkan dengan belajar mengaji, tadarus hingga membaca buku tentang Islam.

Pria asal Pontianak yang ditangkap karena kedapatan membawa narkotika jenis sabu di Balikpapan ini mengaku dirinya mendapatkan kenikmatan yang luar biasa selama di balik jeruji besi.

Terlebih di bulan puasa ini ia menjalani puasa dengan suasana berbeda sebelum dirinya masuk penjara.

“Alhamdulillah keadaan bulan Ramadan di Lapas Balikpapan sangat menggemberikan dan punya banyak pelajaran yang bermakna yang berbeda dengan kehidupan yang sebelumnya. Di mana saya sebelumnya masih dalam keadaan jahiliah dan jauh dari hidayah. Di sini yang saya rasakan keberkahan itu sangat luar biasa, kebersamaan yang saya rasa saat buka puasa bersama itu kenikmatan yang belum pernah saya rasakan saat saya masih di luar,” tuturnya.

Ia pun belajar membaca Alquran sejak di penjara hingga akhirnya paham mengenai Islam. Dirinya cukup senang petugas Lapas memberi kelonggaran para warga binaan untuk melaksanakan tarawih dan tadarus di masjid yang ada di dalam area Lapas.

“Lalu kesempatan atau pelonggaran yang diberikan oleh pegawai di sini yakni memberikan kesempatan kami bertadarus selama Ramadan. Alhamdulillah di sini tarawih tetap berjalan,” ujarnya.

Riyandi menceritakan bahwa sebelum ia mendekam di penjara, ia merupakan seseorang yang jauh dari agama. Jangankan menghafal Alquran, menyentuh kitab suci umat Islam ini pun ia tidak pernah. Hingga akhirnya hidayah Alllah datang saat dirinya merasa jenuh.

“Bisa dibilang sejak disini saya memperlancar baca Alquran. Pada awalnya sebelum hidayah itu datang, saya nyentuh Alquran aja tidak pernah. Tapi pada saat hidayah itu datang dan ketika Allah sudah mencintai seseorang maka diberi dia kemudahan dalam memahami agama Allah salah satunya membaca Alquran,” ungkapnya.

Tak hanya Riyandi, beberapa narapidana lain pun turut mempelajari Alquran bersama hingga tak sedikit dari mereka yang kembali ke jalan yang benar.

“Di sini juga banyak yang hijrah dan bahkan tidak tahu sama sekali tentang Alquran, tapi Allah punya kuasa, dalam waktu satu tahun dia bisa sampai Alquran besar,” ucapnya.

Riyandi berharap pihak terkait dalam hal ini Kemenkumham bisa memberikan sedikit keringanan bagi mereka yang dinilai berubah.

“Semoga ada kebijakan dari petinggi khususnya Kemenkumham agar bisa diberi keringan di sini bagi teman-teman yang bisa dinilai mungkin dia tidak melakukan kejahatan serupa,” harapnya.

Ditanya apa yang akan dilakukan jikalau dirinya bebas nanti? Riyandi mengatakan bahwa ia ingin sekali memperluas ilmu agamanya dan mengajarinya kepada orang lain terutama keluarganya.

“Niatan saya setelah lepas dari sini yang pertama adalah ingin memperluas saling mengajarkan agama atau guru ngaji khususnya keluarga sendiri,” pungkasnya.



Komentar
Banner
Banner