Stunting

Dana Pinjaman Rp 9 Triliun, Bank Dunia: untuk Atasi Stunting

Bank Dunia memberikan pinjaman ke Indonesia sebesar USD 600 juta atau Rp8,99 triliun dan telah disetujui oleh Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia.

Featured-Image
Pertumbuhan global akan melambat tajam menjadi 1,7 persen pada 2023. Foto: ANTARA

bakabar.com, JAKARTA Bank Dunia memberikan pinjaman ke Indonesia sebesar USD 600 juta atau setara Rp8,99 triliun. Pinjaman tersebut disetujui oleh Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia pada Senin, 26 Juni 2023.

Pinjaman itu merupakan bagian dari program Investing in Nutrition and Early Years (INEY) tahap kedua yang disediakan Bank Dunia. Nantinya, dana tersebut digunakan untuk mempercepat pengurangan stunting di dalam negeri. 

"Program INEY tahap kedua merupakan kelanjutan dari kerja sama kami dengan pemerintah dan dukungan kami untuk Indonesia dalam mempercepat pembangunan modal manusia, suatu komponen yang penting dalam mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi,” ujar Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen dalam keterangannya, Rabu (28/6).

Total pendanaan yang dikucurkan mencapai USD600 juta dari bank internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (IBRD) di bawah grup Bank Dunia. Selain itu, Indonesia akan mendapat dana hibah sebesar USD16 juta atau setara Rp239 miliar.

Baca Juga: PUPR - Bank Dunia Terlibat Program Pembiayaan Rumah dan BSPS

Dana hibah itu berasal dari Global Financing Facility (GFF), serta kemitraan teknis dengan Bill and Melinda Gates Foundation, Tanoto Foundation, dan dengan kontribusi tambahan yang diharapkan dari Gavi Alliance.

Pinjaman program itu menggunakan pendekatan Program untuk Hasil atau Program for Results (P4R). Dengan demikian, dukungan keuangan akan dikeluarkan ketika pemerintah mencapai hasil program yang spesifik. 

Program tersebut akan menyediakan dukungan bagi Indonesia untuk meningkatkan penyelenggaraan dan kualitas layanan kesehatan dan gizi untuk remaja perempuan, perempuan hamil, serta anak-anak.

Bank Dunia berharap pinjaman yang diberikan dapat digunakan untuk menekan stunting menuju target 14%. Adapun prevelensi stunting telah menurun dalam beberapa tahun terakhir dari 31,4% pada 2018 menjadi 21,6% pada tahun lalu.

Baca Juga: Pembiayaan Iklim ASEAN, Sri Mulyani: ADB dan Bank Dunia Siap Dukung

Sementara itu, pinjaman dari Bank Dunia ke Indonesia untuk penanganan stunting melalui program INEY tahap pertama telah disalurkan pada 2018 lalu. Dana yang dicairkan saat itu sebesar USD400 juta, dengan tambahan hibah dari GFF sebanyak USD 20 juta.

“Kami merasa senang dengan berbagai hasil positif dari upaya-upaya pemerintah untuk mengurangi stunting hingga saat ini, yang didukung oleh Bank Dunia melalui Program INEY Tahap 1,” pungkas Satu Kahkonen.

Editor


Komentar
Banner
Banner