News

Dalam Setahun, 12 Nyawa Melayang di Jalur Tambang Parung Panjang

Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bogor mengungkap sepanjang 2023 ada 17 kasus kecelakaan di Jalur Tambang Parung Panjang, Kabupaten Bogor.

Featured-Image
Salah satu kendaraan truk tambang yang menimpa ibu dan anak sampai meninggal, di wilayah Kecamatan Parung Panjang. Bahkan dalam setahun 12 orang meninggal akibat kecelakaan truk tambang, Rabu (20/12), apahabar.comFoto:dokumen Polsek Parung Panjang

bakabar.com, BOGOR - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bogor mengungkap sepanjang 2023 ada 17 kasus kecelakaan di Jalur Tambang Parung Panjang, Kabupaten Bogor.

Dari jumlah itu, tercatat 12 orang di antaranya meninggal dunia. Para korban merenggut nyawa usai terlibat kecelakaan dengan truk pengangkut material tambang.

"Totalnya 17 kasus dengan korban 12 orang meninggal dunia. Kemudian tercatat 4 orang luka ringan dan 4 orang luka berat," ungkap Kanit Laka Satlantas Polres Bogor, Ipda Angga Nugraha, Rabu (20/12).

Angga menyebutkan, data tersebut merupakan catatan pihaknya mengenai kasus kecelakaan lalu lintas di wilayah Parung Panjang sejak awal Januari hingga 19 Desember 2023.

Baca Juga: Truk Tambang Parung Panjang Bogor Sering Bikin Celaka!

"Ada beberapa kejadian yang memang terlambat dilaporkan. Yang terlambat itu artinya dia tuh kejadiannya kecelakaan, lalu seminggu kemudian baru mau lapor untuk santunan Jasa Raharja," ujarnya.

Sebanyak 12 orang meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas di Parung Panjang tersebut termasuk peristiwa yang menewaskan seorang ibu bernama Isnawati (34) dan anak perempuannya pada Minggu (17/12) pukul 15.30 WIB.

Kecelakaan lalu lintas itu terjadi saat warga Desa Pingku tersebut Isnawati membonceng anak perempuannya di sepeda motor melintasi Jalan Raya Sudamanik, Desa Gorowong, Kecamatan Parung Panjang, kemudian tertimpa truk tambang yang terguling karena lepas kendali.

Belakangan diketahui bahwa korban masih memiliki hubungan keluarga dengan Kepala Desa Pingku, Mad Nawin.

Baca Juga: Dua Warga Jadi Korban Truk Tambang, Bupati Bogor Ngaku Salah 

Melihat kondisi yang menimpa korban, dia mendesak Pemkab Bogor dan Provinsi bahkan Pusat untuk mengambil tindakan tegas operasional truk pengangkut tambang usai warganya tewas tertimpa truk.

"Iya warga kami, bahkan masih keluarga untuk korban tersebut, dan korban rencananya mau ke daerah Lebak wangi dengan anaknya," jelasnya.

Dia pun meminta pihak pengusaha tambang untuk duduk bareng mencari solusi agar peristiwa tewasnya ibu dan anak tersebut tidak terulang kembali.

"Kami Pemdes (Pemerintah Desa) meminta unsur terkait baik pengusaha dan pihak lain gimana caranya untuk mencari solusi agar kejadian tidak kembali terulang," katanya.

Editor
Komentar
Banner
Banner