bakabar.com, BANDUNG – 932 warga terpaksa mengungsi akibat kebakaran di kilang Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Senin (29/3) dini hari. Selain itu, juga terdapat korban luka hingga meninggal dunia.
“932 orang yang mengungsi dibagi ke tiga titik pengungsian, yakni di Pendopo Kabupaten Indramayu 320 jiwa, GOR Bumi Patra 220 jiwa dan Masjid Islamic Center Indramayu 392 jiwa,” kata Manager Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Provinsi Jawa Barat Budi Budiman Wahyu dilansir Antara.
Berdasarkan data terbaru BPBD Jabar, hingga Senin pukul 16.42 WIB, jumlah korban luka ringan mencapai 29 orang dan enam orang mengalami luka berat.
“Selain 29 orang luka ringan, saat ini masih ada 14 orang dalam identifikasi dan enam orang luka berat,” kata dia.
Enam orang yang menderita luka berat adalah Kosim B Durakman (18 tahun), Abdul alias adil (18 tahun), Ibnu Ajis (18 tahun), Ahmad Asrori (18 tahun), Khoirul Ikhwan (16 tahun) dan Dani (18 tahun).
Sementara itu, Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri memastikan keamanan sekitar lokasi kebakaran kilang Pertamina Balongan. Warga yang mengungsi tidak perlu khawatir barangnya dijarah.
“Kami pastikan sekitar lokasi kebakaran dijaga ketat oleh TNI dan Polri,” kata Irjen Pol Dofiri.
Menurutnya, warga yang mengungsi tidak perlu khawatir rumahnya dijarah, karena pihak keamanan selalu patroli di rumah warga untuk memastikan keamanannya.
Ia mengatakan selain melakukan patroli di sekitar lokasi kejadian pihaknya juga menempatkan personel keamanan di jalan yang menuju ke kilang Pertamina Balongan.
“Kami tutup jalan yang menuju lokasi kejadian dan kendaraan dialihkan ke jalur lain,” tuturnya.
Sementara, Kompas.com melansir, juga terdapat korban meninggal dunia (MD) dalam kebakaran hebat di Kilang Balongan tersebut.
“Bukan (korban). Jadi dari laporan kami ia meninggal memiliki riwayat penyakit jantung dan mungkin karena ledakan dia kaget,” ujar Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu, Dodi Dwi Endrayadi, saat memberikan keterangan, Senin malam.
Masih terkait ledakan, tiga orang korban dinyatakan hilang. Namun saat ini BPBD telah menemukan mereka di rumah sakit dalam kondisi luka bakar parah.
Tiga orang hilang tersebut, menurut informasi terpental ke sawah saat ledakan kilang minyak terjadi sekitar 00.30 WIB tersebut.
“Jadi saat ledakan terjadi terlempar ke sawah, begitu informasinya yang kami terima. Mereka terpental itu saat pulang dari pondok pesantren, dan terakhir saat ini mereka telah ditemukan sedang dirawat di rumah sakit karena luka cukup parah,” ujar Dodi.
Warga Jangan Panik
Sementara, Badan Pengatur Hulu Minyak dan Gas telah berkoordinasi dengan PT Pertamina (Persero) untuk segera melaksanakan pola Regular, Alternative, Emergency (RAE) bagi Terminal BBM yang terdampak kebakaran Kilang Balongan guna menjamin ketersediaan dan kelancaran pendistribusian bahan bakar kepada masyarakat.
“Pasokan BBM di Jakarta Raya aman karena Pertamina memiliki skenario pola RAE yang mengalihkan suplai BBM dari Kilang Cilacap Terminal BBM Bandung Raya maupun dari Terminal BBM Tanjung Gerem,” kata Kepala BPH Migas Fansurullah Asa dalam keterangan tertulisnya, dilansir Antara.
Dia meminta masyarakat tidak perlu panik atau menimbun BBM karena cadangan maupun suplai bahan bakar masih tersedia dengan baik.
“Masyarakat tidak perlu khawatir dan panik karena stok BBM cukup dan pelayanan Pertamina tetap normal,” kata Fansurullah Asa.
Di tempat terpisah, Anggota Komisi VII DPR RI Rofik Hananto meminta adanya pembentukan tim investigasi untuk mengetahui penyebab kebakaran. Pada pukul 00.45 WIB, dilaporkan terjadi hujan deras dan petir pada tangki T-310G.
“Terkait musibah kebakaran Kilang minyak Pertamina RU (Refinery Unit) VI Balongan dini hari tadi, saya mengucapkan turut berbelangsungkawa atas terjadinya musibah ini. Kami mendorong agar segera dibentuk tim investigasi yang mendalam untuk mengetahui penyebab kebakaran ini,” kata Rofik lewat keterangan resminya.