bakabar.com, Jakarta- Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terus terjadi di beberapa sekor Industri di Indonesia. Bahkan perusahaan digital yang pada masa pandemi Covid-19 tidak terlalu terkena dampak kini mulai melakukan PHK.
Gelombang PHK digital disebabkan oleh tekanan makro ekonomi yang cukup berat, mulai dari inflasi, kenaikan suku bunga, pelemahan daya beli, dan risiko geopolitik serta model bisnis yang berubah signifikan.
Baca Juga: Disnakertrans Jabar Antispasi Ancaman PHK Massal dengan Langkah Migitasi
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS,) Bhima Yudhistira mengatakan, hampir sebagian besar startup yang lakukan PHK massal disebut sebagai pandemic darling atau perusahaan yang meraup kenaikan Gross Merchandise Value (GMV) selama puncak pandemi 2020-2021. Karena valuasinya tinggi, maka mereka dipersepsikan mudah cari pendanaan baru.
Baru-baru ini PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk dan ruangguru memberhentikan karyawannya secara besar-besaran. Grup Go To bahkan memberhentikan 1.300 karyawannya atau sebanyak 12 persen dari total karyawan tetap.
Manajemen PT GoTO mengakui keputusan untuk melakukan PHK massal merupakan keputusan sulit namun harus dilakukan demi menjaga keberlangsungan perusahaan.
"Keputusan sulit ini tidak dapat dihindari supaya perusahaan lebih agile dan mampu menjaga tingkat pertumbuhan sehingga terus memberikan dampak positif bagi jutaan konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang," tulis manajemen GoTo diansir dari detik.com pada minggu 20/11.
Baca Juga: Konflik China-Taiwan, Eropa Pengaruhi PHK di Industri Padat Karya
PHK massal yang dilakukan GoTo dan Ruangguru menambah daftar panjang perusahaan digital yang melakukan PHK. Tercatat selama 2022 ada 18 perusahaan digital yang melakukan PHK, berikut daftarnya :
1. Shopee Indonesia
Pada19 September 2022 shopee Indonesia melakukan pelepasan karyawan secara besar-besaran. Untuk karyawan yang di PHK Shopee Indonesia memberikan pesangon sesuai aturan perundang-undangan plus 1 bulan gaji.
2. Tokocrypto
Hanya selang beberapa hari setelah Shopee Indonesia melepaskan karyawannya, perusahaan startup Tokocrypto melakukan PHK besar-besaran. Perusahaan startup yang membuka platform perdagangan aset kripto ini melakukan perubahan strategi bisnis, salah satunya dengan mengurangi 20% dari total 225 karyawannya atau sekitar 45 orang. Hal ini diungkapkan oleh VP Corporate Communications Tokocrypto, Rieka Handayani.
3. Indosat Ooredoo Hutchinson
Indosat Ooredoo Hutchinson (IOH) melakukan PHK karyawan di hari Jumat 23 September. Tidak dijelaskan berapa banyak karyawan terdampak, namun Indosat mengklaim hampir semua karyawan yang di-PHK menerima paket pesangon yang ditawarkan perusahaan.
Paket kompensasi yang ditawarkan kepada karyawan adalah rata-rata 37 kali upah, bahkan yang tertinggi mencapai 75 kali upah, dan secara signifikan lebih tinggi di atas persyaratan ketentuan undang-undang yang berlaku.
4. Binar Academy
Berlanjut di bulan Oktober ini. Startup edutech Binar Academy mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 20% karyawannya. Bagi karyawan yang terdampak, perusahaan berkomitmen membantu karyawan untuk konsultasi karir.
5. Bananas Indonesia
Manajemen Bananas Indonesia melalui akun Instagram @bananasindonesia perusahaan tersebut akan berhenti beroperasi karena unit ekonomi bisnisnya yang dinilai tidak berjalan dengan baik. Dengan begitu, otomatis akan terjadi PHK karyawan.
6. GrabKitchen
Dikabarkan terhitung 19 Desember 2022 Grab akan menutup layanan GrabKitchen di Indonesia. Dengan begitu, otomatis terjadi PHK karyawan. Karyawan diberikan dua pilihan, mau terkena PHK atau ditawarkan untuk bekerja di posisi dan juga divisi lain Grab Indonesia.
Dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/10/2022) Chief Communications Officer Grab Indonesia Mayang Schreiber menjelaskan selama 4 tahun perusahaan beroperasi, terlihat pertumbuhan yang tidak konsisten, serta adanya peralihan menjadi model bisnis aset-ringan.
7. JD.ID
Salah satu startup e-commerce pada Mei 2022 melakukan PHK terhadap sejumlah pekerjanya. Upaya itu disebut untuk menjaga agar JD.ID tetap mampu bersaing dengan platform e-commerce lainnya.
8. Mamikos
Perusahaan rintisan penyedia sewa hunian, Mamikos pada Juli lalu juga melakukan PHK terhadap sekitar 100 karyawannya.
9. Mobile Premier Legue
Perusahaan rintisan Mobile Premier League atau MPL (Gaming) mengumumkan hengkang dari pasar Indonesia pada Mei 2022. Sejak 30 Mei 2022, MPL Indonesia sudah tidak beroperasi.
10. Lummo
Lummo (startup SaaS) dikabarkan melakukan PHK terhadap 100 karyawannya di Indonesia sekitar Juni 2022. Berbarengan dengan itu, Lummo menghentikan ekspansi dari layanan LummoShop. PHK tersebut sebagai imbas dari situasi ekonomi global dan sulitnya akses pendanaan.
11. TaniHub
TaniHub (agritech) atau PT Tani Hub Indonesia melakukan penutupan dua gudang di Bandung dan Bali. TaniHub juga menutup layanan B2C dan fokus di B2B. Langkah itu mengakibatkan sejumlah karyawan terkena PHK pada Maret 2022.
12. LinkAja
LinkAja (fintech) atau PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) melakukan PHK terhadap ratusan karyawan (200) sekitar Mei 2022.
13. Zenius
Startup (edutech) Zenius mengumumkan PHK sekitar 800 karyawan dari Mei hingga Agustus 2022.
14. SiCepat
Start up yang bergerak di bidang layanan pengiriman barang ini dikabarkan telah melakukan PHK terhadap sekitar 360 karyawannya. Pihak SiCepat mengungkapkan bahwa langkah ini ditempuh sebagai evaluasi kompetensi karyawan.
15. GoTo
Terbaru, GoTo memutuskan untuk merampingkan 1.300 karyawan. Karyawan yang terdampak dari kebijakan ini akan mendapat paket kompensasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan di tiap negara di mana GoTo beroperasi.
Selain itu, GoTo juga akan memberikan dukungan finansial berupa tambahan satu bulan gaji.
"Karyawan terdampak akan memperoleh paket kompensasi sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan di tiap negara di mana GoTo beroperasi. Lebih dari itu, GoTo juga memberikan sejumlah dukungan finansial, antara lain berupa tambahan satu bulan gaji, serta kompensasi pengganti periode pemberitahuan (notice in-lieu)," bunyi pertanyaan perusahaan.
16. Ruangguru
Ruangguru menjadi perusahaan paling terbaru yang melakukan PHK. Selang beberapa jam dari GoTo, perusahaan rintisan ini mengumumkan PHK ratusan pegawai. Informasi itu diumumkan oleh Tim Corporate Communication Ruangguru.
"Hari ini Ruangguru melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan sebagian pegawai Ruangguru. Terdapat ratusan pegawai Ruangguru yang terdampak dari pemutusan hubungan kerja ini. Keputusan sulit ini diambil karena situasi pasar global yang memburuk secara drastis," tulis manajemen