bakabar.com, JAKARTA - Polemik alih fungsi SDN Pondok Cina 1 di Depok menjadi Masjid Agung berhasil menyita perhatian masyarakat luas.
Tak hanya masyarakat sipil, beberapa instansi seperti Komnas HAM turut menyambangi SDN Pondok Cina 1 pada Senin (12/12).
Kedatangan perwakilan komisioner Komnas HAM itu dalam rangka mendengarkan keluhan dari para orang tua murid terdampak.
Dalam diskusi berlangsung, secara bergantian orang tua murid mulai menyampaikan keluh kesahnya terhadap Komnas HAM.
Baca Juga: Pemkot Nekat Gusur SDN Pocin 1, Wali Murid Ancam Pidanakan Walkot Depok
Salah satunya Hendro wali murid dari kelas 4B. Hendro menyampaikan perasaan sedihnya saat mengetahui anaknya mendapat rundungan dari teman baru di sekolahnya itu.
Sehingga membuat anak-anak enggan untuk berangkat ke sekolah. "Saya sedih anak saya dibully temannya, sampai enggak mau berangkat sekolah," kata Hendro di ruangan kelas 4B SDN Pocin 1, Senin (12/12).
Karenanya, semua wali murid sepakat untuk bertahan menolak upaya relokasi SDN Pocin 1. Dan menolak untuk menampung saran Pemkot Depok untuk melebur siswa belajar di SDN Pocin 5 dan 3.
Baca Juga: Cerita Wali Murid SDN Pocin 1 Nekat Bertahan di Detik-Detik Penggusuran
Pantauan bakabar.com di lokasi, perwakilan yang hadir yakni Komisioner Komnas HAM Uli Parulian Sihombing, Anis Hidayah dan Hari Kurniawan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, alih fungsi SDN Pocin 1 menjadi bangunan Masjid Agung itu berdasarkan kebijakan Wali Kota Depok.
Namun, hingga saat ini Pemkot Depok belum juga menyediakan gedung pengganti sekolah yang layak.
Pemkot hanya memaksakan untuk melebur proses pembelajaran murid-murid di SDN Pocin 1 dengan SDN Pocin 3 dan 5.