Berita Kalimantan Tengah

Cuaca Panas Ekstrem, Kebakaran Lahan Gambut di Palangka Raya Kembali Marak

Kebakaran hutan dan lahan akibat cuaca panas ekstrim kembali terjadi di pinggiran Kota Palangka Raya

Featured-Image
Tim Satgas Karhutla Palangka Raya saat melakukan pemadaman di lahan yang terbakar. Foto: Istimewa

bakabar.com, PALANGKA RAYA - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akibat cuaca panas ekstrem kembali terjadi di pinggiran Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, sejak Rabu (26/7/2023) kemaren.

Sedikitnya dua hektare lahan gambut berada di Jalan Buluh Merindu, Kelurahan Sabaru, Kecamatan Sebangau, Kota Palangka Raya yang masih ditumbuhi semak belukar dan pepohonan hangus terbakar.

Tim Satgas Penanganan Karhutla Kota Palangka Raya yang terdiri dari BPBD Kota Palangka Raya, Damkar Dinas Provinsi Kalteng serta TNI-Polri langsung diterjunkan untuk melakukan pemadaman.

Hembusan angin yang cukup kencang sempat membuat Tim Satgas Penanganan Karhutla kewalahan lantaran api yang membakar lahan cepat meluas.

Ketua Regu Damkar Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah, Agus Maksum mengatakan kebakaran lahan ini diduga sengaja dibakar oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

"Cuaca hari ini memang cukup panas mencapai 33 derajat celsius, saat kami melakukan patroli di wilayah Kecamatan Sebangau, terlihat ada kepulan asap tebal dari arah semak belukar kemudian kami langsung melakukan pemadaman," ujarnya, Kamis (27/7/2023).

Saat petugas melakukan pemadaman, di lokasi lahan gambut yang terbakar terlihat papan plang nama yang diduga sebagai pemilik lahan.

"Untuk penyebab pasti terbakarnya lahan ini nanti kita serahkan ke pihak Kepolisian untuk melakukan penyelidikan, karena selama beberapa hari ini intensitas kebakaran lahan mulai ada peningkatan," tandasnya.

Sementara itu, berdasarkan data dari BPBD Kota Palangka Raya hingga saat ini tercatat sudah ada 70 kejadian kebakaran hutan dan Lahan, dengan cakupan lahan yang terbakar mencapai 38 hektar lebih.

Masyarakat pun terus diimbau untuk tidak melakukan pembakaran lahan secara sembarangan untuk mengantisipasi bahaya kabut asap di wilayah Kota Palangka Raya, apalagi sekarang ini telah memasuki musim kemarau yang diprediksi cukup panjang dan akan terjadinya fenomena El Nilo di sejumlah wilayah.

Editor


Komentar
Banner
Banner