News

Covid-19 Melandai, Tak Rugi Meneruskan Kebiasaan Cuci Tangan dan Pakai Masker

apahabar.com, BANJARMASIN – Sekalipun Covid-19 terus melandai, memakai masker dan sering cuci tangan pakai sabun tetap…

Featured-Image
Menilik manfaat yang dikandung, perilaku mencuci tangan dan pakai masker tetap patut diteruskan. Foto: Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Sekalipun Covid-19 terus melandai, memakai masker dan sering cuci tangan pakai sabun tetap layak diteruskan.

Faktanya perilaku cuci tangan dan menggunakan masker dalam berbagai kegiatan, memiliki cukup banyak manfaat.

Manfaat Cuci Tangan

Kuman bisa berada di tangan setelah seseorang menggunakan toilet, mengganti popok, atau memegang daging mentah.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) seperti dikutip dari Tempo, 1 gram kotoran manusia seberat klip kertas bisa mengandung 1 triliun kuman.

Kotoran manusia atau hewan adalah sumber penting kuman, seperti Salmonella, E. coli O157, dan norovirus.

Kuman-kuman inilah yang menjadi penyebab diare dan bisa menyebarkan beberapa infeksi saluran pernapasan, seperti adenovirus dan penyakit tangan-kaki-mulut.

Kalau dirinci lebih jauh, berikut adalah manfaat cuci tangan menggunakan sabun:

1. Mengurangi jumlah orang yang sakit diare sebesar 23 hingga 40 persen.

2. Mengurangi penyakit diare kepada orang dengan sistem kekebalan yang lemah sebesar 58 persen.

3. Mengurangi penyakit pernapasan, seperti pilek dalam populasi umum sebesar 16 hingga 21 persen.

4. Mengurangi penyakit gastrointestinal kepada anak sekolah sebesar 29 hingga 57 persen.

5. Melindungi satu dari lima anak kecil dengan infeksi saluran pernapasan seperti pneumonia.

Manfaat Memakai Masker

Masker memang telah menjadi perlindungan banyak orang, ketika Covid-19 merebak. Tak mengherankan kalau harga masker di Indonesia, sempat mahal dan langka.

Ahli alergi Purvi Parikh dalam laman Health menjelaskan masker bedah dan penutup kain bisa mengurangi penularan virus hingga 70 persen, seandainua dipakai dengan benar.

Dalam sebuah studi medis yang dilakukan awal 2008, masker bedah dinyatakan 68 persen efektif dalam memblokir penularan SARS.

Sementara masker jenis N95 yang menyaring partikel di udara, memiliki efektivitas lebih dari 90 persen.

Meski harus digunakan dengan benar, masker yang tidak tepat bahkan bisa membantu membatasi penularan tetesan pernapasan yang dikeluarkan melalui bersin atau batuk.



Komentar
Banner
Banner