Perkembangan Covid-19

Covid-19 Bertambah 7.822 Kasus, DKI Jakarta Penyumbang Terbanyak

Kemenkes menyebut jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 pada Kamis, bertambah 7.822 dengan provinsi yang menyumbang penambahan tertinggi yakni DKI Jakarta

Featured-Image
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril. (Foto: Detik.com)

bakabar.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan menyebut jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis, bertambah 7.822 dengan provinsi yang menyumbang penambahan tertinggi yakni DKI Jakarta sebanyak 3.474.

“Jawa Barat dan Jawa Timur menempati urutan kedua dan ketiga dengan penambahan 1.348 dan 755 kasus,” terang Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril seperti dilansir Antara, Jumat (18/11).

Selain itu, juga disusul Banten di posisi keempat dengan penambahan 723 kasus. Jawa Tengah di posisi kelima dengan penambahan 408 kasus.

Baca Juga: ODGJ Naik Drastis di Kabupaten Banjar Kalsel Akibat Pandemi Covid-19

Kemenkes juga menyampaikan ada enam provinsi yang mencatatkan penambahan kasus COVID-19 di bawah 10 kasus pada hari ini.

Kemudian jumlah pasien yang berhasil sembuh dari penularan Covid-19 di Indonesia pada Kamis mencapai 5.264 pasien dengan jumlah tertinggi disumbang DKI Jakarta dengan 2.589 pasien sembuh.

Adapun Jawa Timur di posisi kedua dengan 731 pasien sembuh. Disusul Jawa Barat dan Banten di posisi ketiga dan keempat dengan masing-masing 589 dan 552 pasien sembuh. Jawa Tengah di urutan kelima dengan mencatatkan 153 pasien sembuh.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Bertambah 7.893 Orang, Satgas Kasih Imbauan Begini

Sementara jumlah pasien yang meninggal akibat penularan Covid-19 di Indonesia tercatat ada 38 pasien. Secara nasional, jumlah kasus aktif naik sebanyak 2.520 kasus menjadi 60.471 kasus aktif.

Jumlah spesimen yang diperiksa pada hari ini ada sebanyak 79.839 spesimen dengan positivity rate sebesar 17,34 persen.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengemukakan Subvarian Omicron XBB dan BQ.1 mulai mendominasi kasus Covid-19 di Indonesia.

"Varian baru XBB, BQ.1 sekarang sudah 25 persen dari proporsi kasus. Nanti bisa menggeser varian sebelumnya," kata Mohammad Syahril.

Baca Juga: Menkes Bongkar Subvarian Baru Penyebab Lonjakan Kasus Covid-19

Berdasarkan laporan Kemenkes RI, varian baru tersebut terdeteksi kali pertama di Indonesia pada 25 September 2022 berupa XBB sebanyak 37 kasus, dan BQ.1 sebanyak 50 kasus per 30 September 2022.

Dalam sebulan terakhir, kata Syahril, pasien yang dirawat di rumah sakit berkisar 10 ribuan orang, 5 persen di antaranya menjalani perawatan intensif, dan sisanya di non-ICU.

"Dari yang dirawat 10 ribuan kasus, 84 persen pasien di antaranya belum booster dan 50 persen belum divaksinasi," katanya.

Syahril mengatakan vaksin Covid-19 adalah upaya dalam memberi antibodi agar seseorang memiliki kekuatan tubuh dari serangan virus Corona.

Editor


Komentar
Banner
Banner