bakabar.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan tingkat prevalensi masalah kesehatan jiwa di Indonesia cukup tinggi, dan meningkat akibat pandemi.
Di Kabupaten Banjar Kalsel setidaknya ada 1.060 ODGJ baru terlacak sejak pandemi Covid-19 pada awal 2020 silam. Gangguan jiwa yang mereka alami bervariasi mulai dari ringan hingga berat.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, Yasna Khairina, setelah melalukan deteksi dan pelacakan.
"Dua tahun sebelumnya tidak dilakukan skrining karena Covid-19, tahun ini kembali dilakukan dan temuannya meningkat 100 persen lebih," ungkap Yasna.
Ia menjelaskan orang gangguan jiwa tersebut dari yang ringan hingga berat.
"Kalau kategorinya berat akan dirawat di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum, sementara kategori ringan dirawat di rumah atau rawat jalan,” tuturnya.
Tanda gejala gangguan kategori ringan kata Yasna, bisa berupa susah tidur karena depresi.
Untuk penanganan ODJG, Dinkes Banjar menganggarkan miliaran rupiah. “Untuk detailnya saya tidak ingat berapa, yang pasti miliaran,” tandasnya.