Coldplay

Coldplay Ternyata Rajin Gaungkan Isu Perdamaian dan Dukungan pada Palestina

Coldplay, band ternama asal Inggris, ternyata sering menggaungkan isu kemanusiaan dan perdamaian. Salah satunya untuk kebebasan Palestina.

Featured-Image
Coldplay. Foto-Net

bakabar.com, JAKARTA - Coldplay, band ternama asal Inggris, ternyata sering menggaungkan isu kemanusiaan dan perdamaian. Salah satunya tentang kebebasan Palestina.

Band ternama ini akan menggelar konser tur dunia Music of the Spheres World Tour di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 15 November 2023 mendatang.

Di luar persiapan yang dilakukan, banyak orang yang belum mengetahui bahwa band asal Inggris tersebut sering kali menggaungkan isu untuk hidup ramah lingkungan dan tentang perdamaian dunia.

Ajakan Mendengarkan Freedom of Palestine

Hal tersebut sudah mereka gaungkan sejak lama, terutama pada dukungannya terhadap Palestina di tahun 2011 lalu.

Coldplay sempat mengunggah sebuah postingan di halaman Facebook. Band yang digawangi oleh Chris Martin (vocal dan piano), Jonny Buckland (gitaris), Guy Berryman (bassis), dan Will Champion (drummer) mengajak penggemarnya untuk mendengarkan lagu Freedom for Palestine, sebuah karya dari gerakan OneWorld.

Ajakan itu berbuntut hujatan dan kebencian dari penggemar mereka di Israel. Akibat dari kebencian mereka dapatkan, Coldplay lalu menghapus unggahan tersebut untuk meredam amarah para penggemarnya.

Kunjungan Coldplay ke Palestina

Tangkap Layar Unggahan Coldplay yang Mengunjungi Israel dan Palestina dalam rangka mencari inspirasi lagu. Foto: Instagram/coldplay
Tangkap Layar Unggahan Coldplay yang Mengunjungi Israel dan Palestina dalam rangka mencari inspirasi lagu. Foto: Instagram/coldplay

Coldplay juga diketahui pernah mengunjungi Palestina pada Februari 2017 silam, dan juga mengunjungi Israel di kemudian hari.

"Halo semuanya, tidak ada jadwal konser, dan kami hanya tertarik melihat kedua negara ini dan melakukan perjalanan serta mempelajari hal ini," tulis Chris Martin melalui akun Instagram (@coldplay), dikutip Jumat (10/11).

Pada postingan tersebut, Coldplay juga membantah mengenai rumor Coldplay yang akan tampil di Palestina.

Album Everyday Life dan Kolaborasi dengan Musisi Palestina

Sampul Album Kedelapan Coldplay Everyday Life. Foto: Sainsbury's
Sampul Album Kedelapan Coldplay Everyday Life. Foto: Sainsbury's

Pada 2019 silam, Coldplay resmi merilis album studio kedelapan. Album ini dibagi menjadi dua bagian, Sunrise (syuruq) dan Sunset (ghurub), yang bertuliskan Arab pada cover album tersebut.

Martin CS memanjakan telinga penggemar dengan lagu-lagu bernuansa Asia Timur, dengan lirik yang tampak sederhana tapi sarat akan makna tiap baitnya.

Menilik mengenai lirik-lirik pada album ini, dapat dengan mudah memahami pesan yang ingin disampaikan oleh Chris Martin dan kawan-kawan mengenai perdamaian, rasa kemanusiaan dan empati.

Tak hanya rasa kemanusiaan, videoklip dari lagu-lagu ini memiliki nuansa Asia Timur yang kental dan melakukan syuting secara langsung di Jordania.

Coldplay Live in Yordania. Foto: YouTube/coldplay
Coldplay Live in Yordania. Foto: YouTube/coldplay

Coldplay juga melakukan kerja sama dengan musisi tradisional asal Palestina, Le Trio Jourban dalam penggarapan untuk lagu 'Arabesque'.

Menurut Adnan Joubran, lagu tersebut mencerminkan semangat Palestina, dan gaungkan perdamaian di dunia.

Melalui wawancara bersama BBC Radio One, Chris Martin membenarkan bahwa album ini menceritakan tentang menjadi seorang manusia.

"Album ini reaksi kami atas hal negatif yang terjadi di mana pun saat ini, banyaknya permasalahan dan musibah. Kami ingin mengungkapkan apa yang kami rasa dan lihat," ujar Chris Martin, sang pentolan band, dikutip nme.com, Jumat (10/11).

Dalam album ini juga memiliki beberapa lagu bernuansa arab, seperti Bani Adam (ditulis dalam bahasa Arab بنی آدم), Orphans, Arabesqye, Daddy, Cry Cry Cry dan Chruch.

Everyday Life memiliki total 17 lagu dari dua versi berbeda. Keduanya juga sarat akan pesan kemanusiaan, perdamaian yang sarat akan unsur perang di dalamnya.

Coldplay selalu memberikan makna tersendiri di tiap lagu yang dibuatnya, salah satunya album ini. Chris Martin CS ingin meluapkan perasaan dan empati mereka melalui musik yang dapat diterima semua orang tanpa terkecuali.

Editor
Komentar
Banner
Banner