bakabar.com, SURABAYA - Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa bertemu Duta Besar Inggris Untuk Indonesia dan Timor-Leste, HE Dominic Jermey di Surabaya. Mereka membahas rencana kerjasama kereta listrik dan pendidikan.
Khofifah menyebut bahwa perkembangan proyek kereta listrik Surabaya-Sidoarjo atau Surabaya Regional Railway Line (SRRL) itu semakin terrang. Terlebih, sudah ada SK Menteri Keuangan untuk memberikan dukungan dalam bentuk anggaran.
"Realisasi proyek ini SRRL semakin terang karena beberapa hari lalu baru keluar SK Menteri Keuangan," kata Khofifah dalam keterangannya, Sabtu (16/12).
Baca Juga: Dinilai Ukir Prestasi, Demokrat Usung Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024
Proyek ini menggandeng Inggris melalui Tim Manajemen Transport for London (TFL). Rencananya, proyek SRRL akan dipublikasikan sebelum 25 Desember 2023.
"Saat ini sudah ada studi kelayakan dari KfW (Bank pembangunan di Jerman) dan JICA (Bank kerja sama internasional Jepang) yang akan dipertajam tim dari Kedutaan Inggris," ujar Khofifah.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) juga telah bekerja sama dalam bidang pendidikan dan pembangunan dengan King's College London. Kerja sama itu dalam bentuk kesiapan industri manufaktur di Jatim.
"Jadi Memorandum of Agreement antara Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari Malang dengan King's College ini sesuatu sekali. Kami membutuhkan injeksi kualitas SDM lebih cepat," papar Khofifah.
Baca Juga: Murah buat Liburan, Ini Syarat dan Cara Beli Tiket Go Show Kereta Api
Sebagai informasi, industri manufaktur Jatim tercatat mencapai 31,34 persen tahun 2022. Angka tersebut melebihi target nasional sebesar 30 persen di tahun 2045.
Dalam proses kerja sama pembangunannya, Khofifah akan menarik Universitas Airlangga dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Lebih lanjut, Khofifah juga meminta penguatan kerja sama melalui pengiriman ulama-ulama muda Indonesia untuk dapat belajar di Inggris.
Meski masa kepemimpinannya akan berakhir pada 31 Desember 2023 nanti, Khofifah meminta agar program ini tetap dikawal. Dubes Dominic pun mengaku senang dengan kerja sama itu.
"Nantinya peningkatan pendidikan ini bisa menciptakan peluang ekonomi yang sangat besar," tandas Dominic.