Apahabar.com, Purworejo - Clorot adalah makanan khas di Purworejo dan sebagian wilayah Jawa Barat. Rasanya manis legit dengan tekstur yang kenyal.
Kudapan tradisional berbahan dasar tepung beras, gula jawa, gula merah, tepung tapioka, vanili, dan kapur sirih itu bisa tahan hingga dua hari meski pembuatannya tanpa bahan pengawet.
Berdasarkan cerita tutur masyarakat Purworejo, clorot sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Clorot memiliki bentuk yang unik, yakni berupa kerucut dan dikemas menggunakan janur hijau.
Pembuat clorot asal Purworejo, Bambang (60) menuturkan, bentuk dan cara makan clorot memiliki filosofi tersendiri.
Janur pada bungkus clorot memiliki makna nur atau cahaya yang mengingatkan manusia pada Sang Maha Kuasa.
"Jadi sebagai simbol untuk mengingatkan manusia supaya bisa memanfaatkan pemberian Tuhan dengan baik,” kata Bambang, Rabu (13/12).
Cara makan clorot yang perlu didorong menggunakan satu jari jempol atau telunjuk juga memiliki makna.
“Makna filosofinya agar manusia bisa memahami bahwa setiap makhluk hidup pasti punya masalah, cara mengatasinya dengan mendorong atau memasrahkan semuanya kepada yang di atas (Tuhan),” beber Bambang.
Pengrajin clorot yang sudah bergelut dengan profesinya lebih dari 30 tahun itu memproduksi 200 hingga 300 clorot dalam sehari dibantu anak dan istrinya.
Proses pembuatan clorot Bambang lakukan setiap dini hari, kemudian paginya ia jual di pasar atau dititipkan ke pedagang jajanan.
"Permintaan biasanya melonjak pada hari raya atau event tertentu, kami memproduksi 1.500 clorot dalam sehari saat ramai pesanan," kata dia.
Terlebih, clorot memang biasanya muncul dalam momen-momen khusus, seperti hajatan atau suguhan untuk tamu yang datang dari jauh.
Namun seiring berjalannya waktu, clorot juga dijadikan masyarakat sebagai kudapan pagi hari sembari menikmati teh atau kopi.
Selain rasa dan bentuknya yang unik, harga clorot juga sangat terjangkau yakni Rp 2.000 hingga 2.500 per biji.
Bagi yang tertarik untuk mencicip clorot khas Purworejo, bisa datang ke Pasar Tradisional Baledono, Tambakrejo, atau yang lainnya.