bakabar.com, MARABAHAN – Calon jemaah haji (CJH) Barito Kuala diwanti-wanti agar tidak tergoda untuk berselfie dengan unta selama berada di Tanah Suci.
Pesan tersebut termasuk bagian dari pemeriksaan kesehatan tahap kedua yang diberikan pada 234 orang CJH dari Kloter 12 Batola.
Baca Juga: SBMPTN Hampir Ditutup, ULM Buka Jalur Mandiri
“Masih terdapat sekali pemeriksaan lagi di embarkasi sebelum keberangkatan. Sebelumnya pemeriksaan dilakukan sebagai syarat pendaftaran,” papar dokter pendamping CJH Batola, dr Muhammad Inayaturrahman Hamsin, Jumat (21/06).
Selama jeda antara pemeriksaan tahap pertama hingga kedua, pihaknya selalu memonitor kesehatan calon jemaah. “Termasuk memberi informasi tentang menjaga kebugaran sebagai modal sebelum ke Tanah Suci,” imbuhnya.
Informasi kesehatan tersebut antara lain anjuran berolahraga teratur setiap hari atau setidaknya tiga kali sepekan.
Olahraga yang disarankan adalah jalan santai dan jogging dengan durasi bertahap. Mulai dari 5 menit, 15 menit hingga 30 menit sesuai kemampuan jemaah.
Selain menjaga kesehatan dan kebugaran sebelum berangkat, jemaah juga mesti mengingat anjuran-anjuran medis selama berada di Tanah Suci.
“Sesuai instruksi Menteri Kesehatan, kami diminta mengingatkan jemaah agar jangan mendekati unta, hingga bahkan berselfie di dekat binatang itu,” tegas Inayaturrahman.
“Depkes menggunakan acuan WHO, sebelum mengeluarkan anjuran tersebut. WHO menduga unta termasuk binatang yang dapat menyebarkan virus MERS-Cov, selain kelelawar, anjing dan kucing,” imbuhnya.
Virus yang dapat menyebar melalui udara dan tahan terhadap cuaca panas ini menimbulkan gejala berupa demam, batuk, sesak napas dan berujung hingga gagal ginjal, pneumonia, bahkan kematian.
Sejak pertama kali terpapar pada 2012, Arab Saudi sedianya sudah menangani binatang-binatang yang terinfeksi MERS-Cov, termasuk melakukan tindakan pencegahan lain.
“Namun demikian, jemaah tetap harus menghindari risiko. Bagaimanapun lebih baik mencegah daripada mengobati,” beber Inayaturrahman.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah kesiapan jemaah menghadapi panas. Diperkirakan cuaca di Arab Saudi selama puncak ibadah haji mencapai 35 hingga 40 derajat celcius.
“Semua jemaah dianjurkan menghindari panas tinggi yang berpotensi menyebabkan heat stroke. Kecuali untuk keperluan ibadah, jangan terlalu sering keluar hotel,” papar Inayaturrahman.
“Kalau pun harus keluar hotel, jemaah jangan sampai lupa menggunakan alat pelindung diri seperti kacamata, masker, botol semprot air dan minuman. Dengan banyak minum, insyaallah jemaah terhindar dari dehidrasi,” tandasnya.
Baca Juga: Izin Tempat Minuman Beralkohol Dipersempit
Reporter: AHC13
Editor: Fariz Fadhillah