Tak Berkategori

Cerita Wagub Hadi Sering Digabungkan dalam Grup WA

apahabar.com, SAMARINDA – Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi meminta warganya menghindari permusuhan di medsos. Bijak…

Featured-Image
Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi. Foto-Tribun Kaltim

bakabar.com, SAMARINDA – Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi meminta warganya menghindari permusuhan di medsos. Bijak dan cerdas dalam memanfaatkan kemajuan teknologi informasi jadi kunci.

“Jangan buat status atau komen di grup WA maupun facebook yang memancing bahkan menyinggung. Akibatnya berkelahi sesama kawan. Ada juga bermusuhan dalam keluarga,” kata Hadi, dikutip bakabar.com dari laman resmi Pemprov Kaltim, Senin (24/6).

Selain mempererat silaturahmi, medos juga bisa memecahbelah bahkan membuat permusuhan di antara teman dan keluarga yang berjauhan.

Menurut orang nomor dua di Kaltim itu, jangan sampai status ataupun komentar di medsos itu bukannya menambah keakraban sesama teman dan keharmonisan dalam keluarga tetapi sebaliknya.

Menurut Hadi yang paling cepat membuat hal kurang nyaman dalam grup medsos, yakni status atau komentar tentang politik.

Sebab, pasti ada perbedaan pendapat dan pilihan dalam grup WA itu. Wagub mengakui dirinya sering dimasukkan dalam grup WA. Banyak, tapi ikut saja tidak pernah komen. Sebab bagian dari wadah silaturahim.

Tetapi, lanjutnya, dalam grup itu ada yang share poto atau opini dan ada yang menanggapi. Akhirnya berlawanan dan terus beributan. Dari seratusan anggota grup itu, mereka berduaan atau beberapa orang saja yang ribut sampai saling berbahasa kasar.

“Kalau sudah begini susah jadinya. Pernah saya matikan hape (handphone). Bagitu pagi saya buka. Ada ratusan komen di grup WA itu. Tapi yang komen hanya dia beduaan atau beberapa orang itu aja. Yang lain kedada komen,” ujarnya sambil tertawa.

Oleh sebab itu, Hadi sangat berharap masyarakat harus cerdas memanfaatkan medsos agar tidak terjebak dalam hal-hal yang memicu permusuhan dan perpecahan.

“Kalau boleh saran. Grup WA jangan dimasuki pendapat atau opini tentang politik. Pokoknya itu kada tahan lawas. Pasti bekelahian. Ada laki bini bemusuhan sampai handak beceraian. Ya gara-gara beda pilihan. Bekelahinya di facebook. Habis sekampungan orang membacanya,” ungkap Hadi.

Bagi Hadi, kemajuan teknologi informasi selayaknya digunakan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan membuka jendela informasi tentang berbagai hal. Tidak hanya sebagai ajang komunikasi.

Baca Juga: Pekan Depan, Rusia Dijadwalkan Tinjau Proyek KA Kaltim

Baca Juga: Ketimpangan Gender Masih Terjadi di Kaltim

Baca Juga:2018, Gojek Sumbang Rp 430 Miliar untuk Perekonomian Balikpapan

Baca Juga: Atasi Banjir Samarinda Tak Cukup dengan Teori

Sumber: Humas
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner